kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

WIKA kembali garap proyek air


Selasa, 23 Desember 2014 / 11:53 WIB
WIKA kembali garap proyek air
ILUSTRASI. Waspada, Intip 5 Bahaya Makan Larut Malam bagi Kesehatan Tubuh. Foto: KONTAN/Rani Nossar


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Emiten plat merah PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) serius masuk bisnis air minum olahan. Selain rencana menggarap proyek sistem penyediaan air minum (SPAM) di Jatiluhur, WIKA juga berminat menggarap proyek serupa di daerah aliran sungai (DAS) Brantas, Jawa Timur.

Meski masih tahap awal, Wika sangat bernafsu menggarap proyek tersebut. "Kami incar proyek ini karena memang ada peluang investasi di sana," kata Suradi, Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya ke KONTAN, Senin (22/12).

Proyek ini dikerjakan dengan skema yang sama pada proyek SPAM Jatiluhur, yakni konsorsium. Pelindo III dan Jasa Tirta I turut ambil bagian dalam proyek SPAM di DAS Brantas ini.

Namun, proyek ini masih pada tahap awal studi kelayakan. Karena itu, belum sampai pada komposisi saham atau penentuan nilai investasi. "SPAM yang ada di DAS Brantas kapasitasnya bisa lebih besar dari SPAM di Jatiluhur," ujar Suradi. 

Artinya, nilai investasi SPAM Brantas lebih besar dari Jatihulur. Sebagai gambaran, proyek SPAM Jatiluhur diperkirakan menelan biaya investasi sekitar Rp 1,6 triliun. Di proyek ini, WIKA tergabung dalam konsorsium bersama  Perum Jasa Tirta II, PT Pembangunan Jaya dan PT Tirta Gemah Ripah (BUMD Jawa Barat).

Di proyek SPAM Jatihulur, Wika tidak menjadi pemegang saham mayoritas, cuma mengempit 20% saham di entitas usaha tersebut. Dari segi kapasitas, proyek ini diproyeksi mampu menyalurkan air dengan kapasitas 10.000 kubik (m³) air per detik.

Pengerjaan proyek Jatihulur ditargetkan bisa terlaksana tahun depan. "Jadi, nanti lebih dulu SPAM Jatiluhur baru kemudian disusul SPAM Brantas," pungkas Suradi.

Asal tahu saja, Wijaya Karya tengah kesemsem dengan proyek perairan. Selain SPAM, WIKA belum lama ini juga berkolaborasi dengan PT Nindya Karya membangun Bendungan Logung di Kudus, Jawa Tengah.

Kedua belah pihak membentuk perusahaan patungan dengan komposisi saham 60% untuk WIKA dan sisanya milik Nindya Karya. Adapun nilai kontrak atas proyek bendungan tersebut sebesar Rp 548 miliar.

Rencananya, proyek Bendungan Logung mulai dikerjakan bulan ini. Targetnya bisa kelar pada 2018 nanti. Rencananya bendungan setinggi 59 meter dan panjang 350 meter ini akan memiliki kapasitas 20,15 juta m³ dan volume efektif 13,72 juta m³.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×