Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wika Realty akan mulai mengembangkan proyek yang akan terintegrasi dengan Light Rail Transit (LRT) bertajuk Jakarta River City di kawasan MT Haryono, Jakarta Timur. Proyek ini akan diluncurkan pada kuartal III 2018.
Jakarta River City merupakan proyek mixed use yang akan dikembangkan di atas lahan seluas 6 hektare (ha) yang akan melingkupi satu gedung perkantoran low-rise strata tittle, 8 tower apartemen strata tittle, serta dilengkapi dengan area komersial.
Direktur Utama PT Jakarta River City, Rizkan Firman mengatakan, saat ini proses pembangunan Jakarta River City masih dalam tahap pematangan konsep dan pengurusan perizinan. Tahap awal, akan diluncurkan perkantoran terlebih dahulu pada kuartal III 2018.
"Pemasaran perkantorannya direncanakan akan dimulai pada kuartal III 2018. Tapi apartemennya baru dipasarkan mulai kuartal I 2019, tapi NUP (nomor urut pemesanan) sudah akan dibuka pada akhir 2018," jelas Rizkan dalam keterangan resmi yang dikutip, Minggu (25/2).
Rizkan mengatakan, untuk gedung perkantoran, akan dikembangkan di lahan seluas 5.000 m2 dengan tinggi 7 lantai, di mana 2 lantai pertama merupakan area komersial. Perkantoran akan ditawarkan dengan harga mulai Rp 36 juta per m2.
Sementara untuk apartemen, secara keseluruhan akan merangkum sebanyak 13.000 unit yang akan dilego dengan harga yang ditawarkan mulai dari Rp 28 juta per m2.
Adapun, area komersial akan dikembangkan di lahan seluas 7.000 m2 dengan mengusung konsep alfresco dining dan fasilitas Cinema pertama di kawasan MT Haryono.
“Jakarta River City memiliki berbagai kelebihan dimana lokasinya yang terhubung dengan berbagai fasilitas infrastruktur seperti stasiun LRT Cawang, halte Busway, akses tol serta Bandara Halim Perdana Kusumah. Sementara, dari konsep pengembangan, proyek ini dirancang oleh konsultan Arsitektur Aedas Singapore.” ujar Rizkan.
Sebagai tambahan, tahun ini Wika Realty menargetkan marketing sales Rp 4,5 triliun. Ini meningkat 76% dari pencapaian tahun lalu yang mencapai Rp 2,5 triliun. Sementara pendapatan dibidik Rp2,9 triliun tahun 2018 atau tumbuh lebih dari 87% dibanding periode sebelumnya.
Untuk mendukung kinerja tersebut, Wika Realty rencananya akan menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 5 triliun. Dana capex tersebut nantinya akan digunakan untuk investasi tanah, pengembangan dan konstruksi kawasan, serta akuisisi perusahaan.
Untuk mendukung dan merealisasikan rencana tersebut, beberapa strategi financial akan ditempuh Wika Realty, antara lain menyiapkan sumber dana yang berasal dari penambahan modal, Initial Public Offering (IPO), dan Medium Term Notes (MTN).
Pada tahun 2018, Wika Realty juga akan terus menambah portofolio proyek baru, termasuk beberapa proyek baru yang dapat memperbesar porsi recurring income serta menambah cadangan lahan.
Untuk proyek high-rise, Wika Realty rencananya akan meluncurkan lima proyek baru, yaitu Tamansari Skyhive Jakarta, proyek Depok serta proyek Keputih, Surabaya yang akan mulai dipasarkan pada Semester II 2018. Luas tanah 9.700 m2 dengan nilai investasi Rp 1,2 triliun.
Untuk proyek rumah tapak atau landed house, Wika Realty rencananya akan mengembangkan empat proyek, yaitu proyek Palembang, proyek Lahan Bintaro, Tangerang, serta proyek Soreang, Jawa Barat yang akan mulai dipasarkan pada Semester II 2018 mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News