kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Wings Food reguk pasar minuman siap teguk


Selasa, 25 Oktober 2016 / 10:21 WIB
Wings Food reguk pasar minuman siap teguk


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Segmen pasar minuman kelas bawah yakni C dan D masih jadi fokus utama pengembangan bisnis PT Sayap Mas Utama atau Wings Food. Potensi pasar yang besar jadi pertimbangan.

Namun Wings Food tak memiliki kategori harga khusus segmen pasar kelas C dan D. "Sebetulnya kalau rentang harga sebuah produk bukan berarti harga Rp 1.000 sampai Rp 3.000 adalah menyasar segmen C.  Floridina dan Teh Javana misalnya, dijual seharga  Rp 3.000, tapi segmen B juga menikmati," terang Aristanto Kristandyo, Head of Marketing Beverage Wings Food kepada KONTAN, Senin (24/10).

Asal tahu, Floridina dan Teh Javana adalah dua dari enam merek ready to drink alias produk siap minum Wings Food. Empat merek ready to drink lain adalah Ale Ale, Teh Rio, Power F dan Isoplus. Khusus merek Ale Ale, Wings Food mengklaim produk itu menguasai 85% pangsa pasar segmen produk serupa.

Selain ready to drink, Wings Food memiliki dua kategori minuman lain, yakni powder drink alias minuman bubuk dan kopi. Ketiga produk minuman masuk skup produk food & beverages.

Wings Food yakin, harga masih menjadi pertimbangan utama pasar yang perusahaan bidik. "Pasti, saat konsumen datang ke minimarket tidak terlalu melihat merek, yang terpenting ada dan harganya terjangkau," ujar Aristanto.

Sementara secara umum, Wings Food menerapkan dua strategi untuk mengembangkan bisnis. Pertama, perusahaan  rajin merilis varian produk baru. Contohnya pekan ini, korporasi ini berencana merilis varian baru Top White Coffee.

Sebelumnya, Wings Food sudah memperkenalkan varian Mi Sedaap Cup upsize alias ukuran lebih besar. Dengan alasan belum ada produk serupa di pasaran, Wings Food yakin, Mi Sedaap Cup upsize tersebut bisa mencuri perhatian pasar.

Kedua, Wings Food memperluas jangkauan dengan mengincar kota-kota yang masih terkendala dari sisi pendistribusian barang. "Misalnya kami melihat saat ini sebesar 41% konsumen ke minimarket membeli produk siap saji, ini menjadi target utama kami. Apalagi saat ini kami menyasar terus tempat-tempat yang belum bisa dijangkau," beber Aristanto.

Menurut catatan pasar domestik Wings Food, saat ini, 70% produk distribusikan di Jawa dan sisanya 30% di luar Jawa 30%. Sementara untuk pasar mancanegara, perusahaan mengekspor produk ke Asia Tenggara.

Sebanyak 28% penjualan Wings Food berupa produk detergen. Selebihnya, 24% produk makanan, 16% produk minuman dan 32% kategori  non makanan.

Sembari memperkuat pemasaran, Wings Food berencana membangun pabrik tahun depan. Pabrik itu akan melengkapi pabrik minuman di Bekasi serta pabrik makanan di Jakarta, Surabaya dan Palembang. Ada pula pabrik non makanan di Jakarta dan Jawa Timur.

Wings Food ingin tumbuh dobel tahun depan. Patokan nya adalah, rata-rata pertumbuhan industri siap saji tumbuh sebesar 15% per tahun.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×