Reporter: Leni Wandira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) memperluas ekspansi bisnis ke sektor karbon kredit sebagai bagian dari strategi jangka panjang membangun usaha yang berkelanjutan dan relevan dengan tren global.
Pada 2025, WOOD mulai mengembangkan proyek karbon kredit berbasis konsesi kehutanan yang dimiliki, mengikuti skema Forest and Other Land Use (FOLU).
Proyek ini ditargetkan menjawab peluang dari regulasi perdagangan karbon internasional yang segera berlaku.
Baca Juga: Ekspor Moncer, Integra Indocabinet (WOOD) Catat Kinerja Solid di Kuartal I-2025
"Ekspansi ke sektor karbon kredit adalah langkah strategis yang membuka jalur pendapatan baru sekaligus mencerminkan komitmen kami terhadap keberlanjutan lingkungan," kata Investor Relation WOOD, Ravenal Arvense, Rabu (7/5).
WOOD memanfaatkan aset kehutanan secara bertanggung jawab untuk menciptakan nilai tambah yang berdampak bagi bisnis, lingkungan, dan komunitas sekitar.
Langkah ini juga memperkuat posisi WOOD di tengah meningkatnya permintaan pasar terhadap carbon offset berkualitas tinggi dan dukungan kebijakan pemerintah.
Seiring inisiatif tersebut, WOOD mencatatkan kinerja solid pada kuartal I-2025. Pendapatan tumbuh 20,6% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 773,5 miliar, ditopang lonjakan ekspor building component sebesar 63,8% YoY.
Laba bersih naik 19,5% YoY menjadi Rp 48,4 miliar, mencerminkan efisiensi operasional dan disiplin biaya.
Baca Juga: Andalkan Ekspor ke AS, Integra Indocabinet (WOOD) Bidik Kenaikan Penjualan 25%
WOOD juga tetap optimistis terhadap prospek pasar perumahan AS yang masih tumbuh stabil.
Proyeksi penurunan suku bunga serta potensi pemberlakuan tarif terhadap kayu asal Kanada dan Meksiko membuka peluang bagi produk WOOD sebagai alternatif.
Adapun penerapan tarif timbal balik AS sebesar 32% terhadap produk asal Indonesia, yang semula efektif April 2025, ditunda 90 hari guna memberi ruang negosiasi.
Ravenal memastikan, segmen building component yang menjadi tulang punggung pendapatan WOOD tidak terdampak tarif tersebut.
Selain memperkuat pasar AS, WOOD juga memperluas penetrasi global lewat kolaborasi strategis dengan mitra asal China untuk produk outdoor furniture berbahan aluminium dan produk flooring untuk pasar Eropa.
Baca Juga: Integra Indocabinet Bakal Ekspor Produk Flooring ke Eropa dan Timur Tengah Tahun Ini
WOOD juga menggarap ekspansi ke Timur Tengah untuk produk wooden furniture dan building component, serta meningkatkan efisiensi lini produksi plywood.
"WOOD akan terus menjadikan keberlanjutan sebagai landasan utama setiap keputusan strategis, demi menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan," tutup Ravenal.
Selanjutnya: Rupiah Terus Melemah ke Rp 16.526 Per Dolar AS di Tengah Hari Ini (7/5)
Menarik Dibaca: Resep Kue Cucur Gula Merah Lembut dan Manis, Ini Rahasianya agar Bersarang Sempurna
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News