Reporter: Filemon Agung | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyelenggarakan Rapat Kerja 2020 pada Senin (16/12) yang dihadiri oleh seluruh pimpinan dan jajaran Kepala Divisi serta Kepala Departemen.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto bilang persiapan lebih awal ini sebagai bagian dari transformasi organisasi yang sedang dilaksanakan SKK Migas, menindaklanjuti arahan Presiden.
Baca Juga: Pertamina EP borong penghargaan Local Hero dan Proper Hero pada HUT Pertamina
Dwi menjelaskan, SKK Migas berhasil menyelesaikan pembahasan Work, Plan and Budget (WP&B) tahun anggaran 2020 pada pada bulan November 2019.
“SKK Migas telah berhasil meletakkan pondasi pelaksanaan WP&B yang lebih kuat dan diharapkan dapat memaksimalkan pelaksanaan proyek hulu migas di tahun 2020 secara maksimal," kata Dwi dalam siaran pers dikutip Selasa (17/12)
Pada acara Raker SKK Migas, dengan disaksikan Menteri ESDM, dilaksanakan penyerahan WP&B kepada Kontraktor KKS oleh Kepala SKK Migas.
Selesainya WP&B lebih awal, disebut akan sangat membantu Kontraktor KKS untuk mulai menyiapkan pelaksanaannya ditahun 2020 pada bulan Desember tahun ini, sehingga per Januari 2020 program yang telah disetujui di WP&B dapat diimplementasikan.
Dengan pelaksanaan secara penuh mulai Januari 2020, maka SKK Migas mengharapkan seluruh proyek hulu migas di tahun 2020 dapat diselesaikan tepat waktu, serta anggaran dapat diserap secara optimal untuk mendapatkan hasil operasi hulu migas yang terbaik.
Langkah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang optimal bagi negara dengan tercapainya target produksi dan lifting serta dampak multiplier effect yang dihasilkan.
Baca Juga: Alot, Negosiasi Blok Muriah Belum Mencapai Kesepakatan
Sementara itu, Kepala Divisi Program dan Komunikasi Wisnu Prabawa Taher menambahkan, untuk pertama kalinya pelaksanaan pembahasan WP&B dilaksanakan secara masif dalam waktu 3 (tiga) bulan, atau lebih lama dibandingkan dengan pembahasan sebelumnya yang dilakukan dalam waktu 2 (dua) bulan.
"Langkah ini dilakukan agar pengawasan SKK Migas dapat dilaksanakan seoptimal mungkin dan memastikan seluruh program dapat dieksekusi, serta hasil ouput dari WP&B 2020 akan menghasilkan dampak kinerja yang lebih baik," kata Wisnu.
Adapun, program kerja tahun 2020 disektor Kontraktor KKS Eksploitasi meliputi : pekerjaan drilling dan work over yang mencapai 1.268 sumur dan well services sebanyak 28.163 aktivitas.
Sedangkan pada Kontraktor KKS Eksplorasi untuk 51 Wilayah Kerja meliputi : study G&G sebanyak 64 aktivitas, 2D Seismic 7.051 km, termasuk pelaksanaan 2D seismic dengan panjang 30 ribu km yang dilaksanakan Pertamina membentang dari perairan sekitar Bangka di wilayah Barat Indonesia sampai ke perairan Papua di wilayah Timur Indonesia, 3D seismic sepanjang 2.602 km2 serta pengeboran eksplorasi sebanyak 25 sumur.
Baca Juga: Target Produksi Minyak Medco (MEDC) 2020 Naik Jadi 110 Ribu Bph
Total pengeluaran dalam pelaksanaan WP&B ditahun 2020 sebesar US$ 14.063 miliar atau sebesar hampir Rp 200 triliun. Pengeluaran hulu migas pada WP&B 2020 diharapkan dapat terus mendorong peningkatan kapasitas industri nasional melalui TKDN serta multiplier effect lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News