kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

WTON ekspansi ke infrastruktur transportasi


Senin, 22 Agustus 2016 / 10:09 WIB
WTON ekspansi ke infrastruktur transportasi


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton) akan merealisasikan rencana berinvestasi di bidang infrastruktur. Untuk menekuni bisnis infrastruktur ini, manajemen perusahaan dengan kode saham WTON di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut telah melakukan penyesuaian anggaran dasarnya.

Anak usaha PT Wijaya Karya Tbk itu akan mengeksekusi agenda bisnis tersebut pada kuartal IV-2016. "Kami dalam proses persiapan, cuma apa bisnisnya, kami belum bisa mempublikasikannya sekarang," kata Entus Asnawi, Direktur Keuangan PT Wijaya Karya Beton Tbk kepada KONTAN, akhir pekan lalu.

Entus menjelaskan, investasi yang sedang dipersiapkan oleh perusahaan ini merupakan investasi organik atau non-akuisisi. Tujuan ekspansi ini untuk memperluas pasar dan mengembangkan kapasitas bisnisnya. 

Untuk menekuni bisnis anyar ini, manajemen WIKA Beton akan mencari mitra strategis. Dalam catatan KONTAN, WIKA Beton sedang mengincar sejumlah proyek infrastruktur, termasuk proyek light rapid transit (LRT) Jakarta serta proyek jalan tol yang membutuhkan beton pra cetak. 

Namun Entus belum bersedia mengkonfirmasi bahwa proyek LRT dan jalan tol  tersebut merupakan target investasi WIKA Beton. Entus hanya menjelaskan bahwa investasi di LRT berpeluang dilakukan   oleh perusahaan ini karena induk usahanya juga menggarap proyek serupa. "Kebutuhan dana LRT DKI sangat besar. Kami juga bisa membidik investasi di sana," tandas Entus, diplomatis.

Sembari mempersiapkan investasi infrastruktur tersebut, WIKA Beton akan mengejar perolehan kontrak baru dan penambahan kapasitas pabrik beton pra cetaknya. Pada semester II-2016, perusahaan fokus membidik kontrak pengadaan beton untuk kebutuhan proyek energi pembangkit listrik. Dia berharap, dengan pengampunan pajak yang sedang digalakkan oleh pemerintah, proyek pembangkit listrik yang tengah digaungkan oleh pemerintah bisa segera terealisasi. 

Produksi diperbesar

Adapun untuk penambahan kapasitas pabrik beton cetak, Entus menyatakan, saat ini sedang mempersiapkan penambahan kapasitas pabrik beton sebesar 300.000 ton per tahun di kawasan Subang, Jawa Barat. Jika penambahan kapasitas pabrik tersebut bisa beroperasi tahun ini, pada pengujung tahun 2016, anak usaha perusahaan pelat merah tersebut bisa memiliki kapasitas pabrik beton terpasang sekitar 2,5 juta ton per tahun. "Nanti kami akan memiliki 15 pabrik," jelas Entus.

Tak hanya memperluas pabrik, demi memperlancar pasokan bahan baku, WIKA Beton juga merencanakan penambahan areal tambang terbuka (quarry) yang dimilikinya. Setelah mengoperasikan dua lokasi tambang di Lampung dan Cigudeg, Bogor, tambang ketiga yang dibidik berlokasi di Palu, Sulawesi Tengah. Diperkirakan tambang tersebut akan beroperasi pada kuartal IV-2016. 

Sampai dengan semester pertama 2016, WIKA Beton mengklaim telah mengantongi kontrak baru Rp 1,93 triliun. Nilai tersebut sudah mencakup 44,9 % dari target kontrak baru sepanjang 2016 sebesar Rp 4,6 triliun.

Adapun kinerja keuangan, sepanjang semester pertama 2016, WIKA Beton membukukan pendapatan senilai Rp 1,52 triliun atau naik 70,36% dari pencapaian pendapatan periode yang sama tahun lalu Rp 891,27 miliar. 

Kenaikan pendapatan ditopang oleh penjualan produk beton non putar yang naik signifikan dari Rp 210,79 miliar di semester I-2015 menjadi Rp 667,69 miliar di semester I-2016. Adapun penjualan dari produk beton putar periode ini hanya Rp 799,99 miliar, dan pendapatan dari jasa berkontribusi lebih kecil lagi hanya Rp 50,72 miliar.       

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×