Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten properti, PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) menargetkan lonjakan kinerja Balikpapan Superblock seiring dengan perpindahan Ibu Kota Negara ke Nusantara di Kalimantan Timur.
Direktur Utama BSBK Christopher Sumasto Tjia menjelaskan bahwa manajemen terus berupaya meningkatkan kinerja dalam mengelola kawasan Balikpapan Superblock, sebuah kawasan komersial terpadu dan hunian yang membentang seluas 14 hektare.
BSBK juga intensif dalam melakukan pemasaran guna meningkatkan penjualan unit apartemen dan kondotel, serta memperbanyak kunjungan ke pusat perbelanjaan yang disewakan di Mal E-walk dan Mal Pentacity Shopping Venue.
Selain itu, ada juga penyewaan gedung perkantoran PAM Tower dan peningkatan kinerja gedung yang disewakan sebagai hotel berbintang 5, yaitu Grand Jatra Hotel Balikpapan, serta Condotel dan Hotel berbintang 2 yaitu J-Icon.
Baca Juga: Laba Bersih Wulandari Bangun Laksana (BSBK) Melesat 352,38% di Kuartal I-2024
"Perseroan optimis dapat memaksimalkan kinerja di tahun 2024 melalui serangkaian kebijakan strategis, serta memanfaatkan peluang yang ada, terutama dengan adanya pengembangan Ibu Kota di Kalimantan Timur," ungkap Christopher, Jumat (31/5).
Balikpapan Superblock juga akan memperoleh dampak positif dari perpindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur, dimana perpindahan tersebut diharapkan akan meningkatkan aktivitas ekonomi dan mendorong peningkatan populasi akibat migrasi, baik dari PNS maupun swasta.
Menurut Christopher, hal ini diharapkan akan meramaikan pengunjung restoran, mal, perhotelan, serta meningkatkan permintaan properti seperti apartemen dan kondotel.
Selain itu, BSBK juga menyiapkan strategi atau mitigasi risiko yang efektif dalam menghadapi kondisi ekonomi yang fluktuatif, sehingga dapat mempertahankan kondisi keuangan dengan baik.
Dari sisi makro ekonomi, proyeksi Bank Indonesia menyebutkan bahwa di tahun 2024 pertumbuhan ekonomi diperkirakan meningkat dalam kisaran 4,7%-5,5% yang didukung oleh peningkatan investasi khususnya bangunan, sejalan dengan berlanjutnya pembangunan PSN termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN), serta pertumbuhan sektor usaha konstruksi sebesar 7,68% di tahun 2023.
"Melihat kondisi ini, manajemen BSBK bersikap optimis dan berupaya untuk memaksimalkan kemampuan yang ada dalam rangka meraih peluang pertumbuhan yang tersedia, baik dari segi pengelolaan mal maupun mencapai target penyelesaian pembangunan Apartment The Sapphire dan Apartment Sepinggan Mansion," ujarnya.
Pada tahun 2023, BSBK berhasil mencatatkan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp347,10 miliar, meningkat 31% dibandingkan tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp264,97 miliar.
Laba bruto yang dihasilkan tercatat sebesar Rp212,95 miliar, meningkat sebesar 29,66% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp164,24 miliar, yang disebabkan oleh meningkatnya penjualan dan beban pokok penjualan/pendapatan usaha.
Laba neto tahun berjalan tercatat sebesar Rp39,89 miliar, melesat 844,39% dibandingkan tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp3,96 miliar. Sementara itu, total aset dan ekuitas yang dimiliki masing-masing tercatat sebesar Rp2,49 triliun dan Rp1,69 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News