Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .
Adapun penetrasi rumah yang menjadi pelanggan XL Home setara dengan 33% dari keseluruhan home pass yang ada. Dengan begitu, EXCL mencatat jumlah pelanggan XL Home per akhir Desember 2020 yakni sebanyak 196.000 rumah. Jumlah tersebut tercatat meningkat lebih dari 116% secara tahunan.
Strategi selanjutnya yakni operational excellence. Yakni dengan mengelola capex secara efektif, sembari mendorong digitalisasi dan automasi pada berbagai dimensi operasional.
Lebih lanjut, Tri mengatakan bahwa di tahun ini EXCL telah mengalokasikan capex sekitar Rp 7 triliun. Mayoritas atau sekitar 70% akan dianggarkan untuk mendukung pengembangan jaringan bisnis layanan data. "Capex yang disiapkan berasal dari dana internal dan refinancing dengan hutang baru. Untuk porsinya kami belum bisa menyampaikan,” tambahnya.
Sebagai informasi, kontribusi pendapatan EXCL masih berasal dari pendapatan layanan dan pendapatan lain-lain. Hal ini tercatat dari 92% pendapatan berasal dari pendapatan layanan yakni layanan data. “Ke depannya kontribusi pendapatan layanan data diperkirakan akan terus meningkat selaras dengan semakin meningkatnya pengguna smartphone dan penggunaan layanan data,” tutupnya.
Dalam catatan Kontan, EXCL membukukan kenaikan pendapatan 3% sepanjang 2020 menjadi sebesar Rp 26,02 triliun. Kenaikan ini didorong pendapatan layanan data yang tumbuh 10% year on year (yoy) menjadi Rp 21,39 triliun, mengingat kontribusinya terhadap total pendapatan mencapai 92%.
Sementara dari sisi jaringan, trafik data sepanjang tahun 2020 meningkat 47% yoy, dari 3.320 Petabyte menjadi 4.869 Petabyte. Rerata pendapatan per pelanggan atau average revenue per user (ARPU) campuran meningkat dari Rp 35.000 pada 2019 menjadi Rp 36.000 pada 2020.
Selanjutnya: XL Axiata (EXCL) mengikuti lelang frekuensi 5G yang diadakan Pemerintah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
