Reporter: Merlinda Riska | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. PT XL Axiata Tbk menargetkan pendapatan layanan konten atau value added services (VAS) di tahun ini mencapai Rp 1 triliun. Target ini menanjak 2,5 kali lipat dari pendapatan tahun lalu, senilai Rp 403 miliar.
XL sejatinya memiliki tiga bisnis inti. Pertama, layanan basic, meliputi layanan suara dan short massage service (SMS). Kedua, layanan data. Ketiga, layanan digital baru atau new digital services.
Menurut Dian Siswarini, Direktur Technology and Digital Services XL, layanan pertama sudah jenuh, sementara layanan kedua sedang tumbuh tinggi. "Nah, layanan ketiga ini menopang layanan kedua yang akan menjadi new future business. Jadi harus diciptakan dari sekarang," ucap Dian, Senin (25/2).
XL serius menggarap layanan baru ini. Indikasinya, manajemen XL merombak jabatan. Per 1 Maret 2013, Dian akan berfokus sebagai Direktur Digital Services. Dia tak lagi mengurusi teknologi. Bisnis konten seperti ring back tone (RBT), mobile games dan aplikasi, SMS premium masuk dalam kategori new digital services.
Demikian juga dengan layanan mobile finance (XL Tunai), mobile advertorial, machine to machine (M2M) dan cloud. Dengan begitu, Dian optimistis, target tahun ini bisa tercapai dan kontribusi konten atau digital services bisa naik menjadi 4% dari total pendapatan konsolidasi XL. Selama 2012, kontribusi konten baru sebesar 2%. "Tahun ini, kami akan meluncurkan 100 inovasi dalam new digital services," ungkap dia.
Saat ini, pelanggan RBT XL sudah menembus 5 juta. Akibatnya, layanan RBT dan musik berkontribusi 30% untuk bisnis konten XL. Layanan new digital ini juga sebagai salah satu inovasi XL untuk meningkatkan kecepatan koneksi data. Saat ini, rata-rata kecepatan pengguna internet mencapai 512 kbps. Dengan meluncurkan berbagai layanan digital baru, XL menargetkan kecepatan penggunaan internet menjadi 1 Mbps.
Adapun rata-rata konsumsi data pelanggan XL per hari mencapai 50 Terabyte. Manajemen ingin konsumsi data bisa meningkat dua kali lipat. XL memang ingin serius menggenjot layanan new digital sebagai penunjang layanan data ini. Maklum, kini, pertumbuhan layanan basic (suara dan pesan singkat) terus melambat.
Saat ini, pendapatan rata-rata per pelanggan atau avarege revenue per user (ARPU) layanan data lebih tinggi 25% dari layanan suara dan pesan
singkat. "Meski ARPU data lebih tinggi, marginnya lebih rendah dari suara dan SMS. Jadi, harapannya pemakai data meningkat, konsumsi data juga meningkat sehingga bisa mendongkrak margin," ucap dia.
Total pelanggan XL pada 2012 mencapai 45,8 juta. Sebesar 56% dari jumlah itu adalah pelanggan data.
Revie Sylviana, General Manager Konten dan Aplikasi XL, menambahkan, pihaknya juga meluncurkan myXL Store. Layanan ini merupakan salah satu
inovasi XL dengan mengombinasikan layanan data dengan jejaring sosial Facebook. "Saluran ini sebetulnya sama dengan layanan versi biasa, di
mana pelanggan XL bisa mendapatkan informasi tentang layanan XL lewat *123#, sekarang bisa lewat Facebook," ungkap dia.
Alasan XL meluncurkan layanan lewat Facebook lantaran 30% dari 50 juta pemilik akun Facebook adalah pelanggan XL. Untuk itu, dalam jangka waktu enam bulan ke depan, XL menargetkan pengguna layanan ini sebanyak 1,4 juta pelanggan.
Hingga kini XL punya 138 layanan dalam 22 kategori, seperti m-finance, musik, hiburan, sosial, games, life tools, apps store, paket-paket program bundling XL dan paket-paket internet XL.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News