Reporter: Agung Hidayat | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) memandang bisnis sepeda motor di Indonesia cenderung melambat. Pasalnya ada peralihan (shifting) dari goods product ke leisure.
Eddy Ang, Deputy GM Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing mengatakan, adanya transportasi online yg terjangkau dan sharing economics juga bisa jadi menahan laju pertumbuhan sektor otomotif. Sebab masyarakat akan memilih untuk menggunakan transportasi online ketimbang membeli mobil sendiri.
Oleh karena itu Yamaha bakal beradaptasi dengan keinginan pasar dan mengembangkan produk yang lebih sesuai. "Kami lihat peluangnya mengembangkan produk sesuai dengan trend leisure ini. Baik kesenangan berkendara maupun traveling seperti produk Nmax," terang Eddy.
Menurut Eddy penjualan Seri Nmax saat ini mengalami peningkatan 11% dibandingkan tahun lalu. Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) sampai November 2017 penjualan domestik Nmax berjumlah 251.576 unit. Jumlah tersebut mempunyai porsi 20% dibandingkan total penjualan Yamaha di sebelas bulan awal tahun ini, 1.222.953 unit.
Sementara sampai akhir tahun ini, Eddy pesimistis Yamaha bakal memperoleh pertumbuhan penjualan. "Ada kecenderungan menurun, seiring dengan penurunan demand sepeda motor juga," tuturnya.
Sementara itu, peluang bisnis sepeda motor masih bisa didapatkan dari layanan perawatan serta purna jual kendaraan. "Bisnis ini membesar, dengan penambahan populasi motor yang sekitar 5 juta sampai dengan 6 juta unit per tahun, tentunya perlu perawatan berkala," kata Eddy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News