Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta Abu Tours lebih transparan dalam memberikan jaminan kepada jamaah umrah yang keberangkatannya harus tertunda.
Staf Bidang Pengaduan dan Hukum YLKI Abdul Basith mengatakan, sebagai penyedia jasa umrah, Abu Tours harus lebih transparan dalam melakukan penjadwalan ulang keberangkatan jamaah umrah.
"Karena ini dana konsumen, bukan dana pihak Abu Tours," ujar Basith saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (24/1).
Tak hanya itu, YLKI pun mengharapkan pemerintah untuk membantu persoalan tersebut dengan mendorong pihak Abu Tours dalam menjamin kemampuan refund atau memberangkatkan jamaah.
Dia menilai, selama ini pemerintah, melalui Kementerian Agama masih kurang tegas untuk mengecek jaminan aset pihak travel dengan menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Apalagi, kejadian ini tidak berbeda jauh dengan kejadian First Travel.
Basith pun menyarankan agar calon jamaah umrah lebih teliti dalam memilih agen perjalanan umrah dengan memperhatikan izin dan pengalaman agen tersebut. "Masyarakat harus teliti dalam memilih travel umrah, di antaranya punya izin dan track record yang bagus serta logis dalam masalah tarif," ungkapnya.
Tak hanya itu, mereka diharapkan meminta perjanjian perjalanan umrah saat mau atau telah melakukan pembayaran, termasuk kepastian mengenai jadwal keberangkatan yang harus tertuang dalam perjanjian tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News