kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

YLKI minta harga dan jenis BBM sejalan dengan pengembangan energi terbarukan


Minggu, 07 Juni 2020 / 12:05 WIB
YLKI minta harga dan jenis BBM sejalan dengan pengembangan energi terbarukan
ILUSTRASI. Pelayanan pembelian BBM di SPBU


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta supaya kebijakan harga dan jenis bahan bakar minyak (BBM) harus bisa sejalan dengan pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengungkapkan, kebijakan harga BBM dalam beberapa bulan terakhir memang menjadi sorotan publik. Banyak kritik yang disampaikan lantaran harga BBM yang tak berubah, meskipun harga minyak mentah dunia sempat anjlok tajam.

Di tengah masa pandemi Covid-19 dan berbagai dampak ekonomi yang ditimbulkannya, kebijakan harga BBM dinilai sangat kompleks dan mesti dirumuskan secara hati-hati, selain tidak hanya dilihat dari sisi ekonomi semata. Menurut dia, penurunan harga BBM ke level yang murah tidak secara otomatis menjadi solusi, bahkan bisa kontra produktif dengan kebijakan energi berkelanjutan.

Baca Juga: Kebijakan energi perlu terintegrasi agar defisit terjaga

"Alasannya, pada konteks energi berkelanjutan, BBM adalah energi fosil yang tidak pantas dijual murah, apalagi jika BBM-nya masih diimpor," kata Tulus saat dihubungi Kontan.co.id, Sabtu (6/6).

Dia menyebut, konsekuensi sebagai energi fosil yang mempunyai dampak eksternalitas negatif bagi lingkungan bahkan kesehatan, seharusnya diberikan pembebanan, bukan dijual dengan harga murah (insentif).

Dari sisi lingkungan hidup dan kualitas polusi udara khususnya di kota dengan populasi kendaraan padat seperti Jakarta, hal mendesak yang perlu diperhatikan pemerintah bersama PT Pertamina (Persero) sebagai holding BUMN migas dan operator utama BBM ialah mewujudkan BBM yang berkualitas.

"Yang lebih urgen bukan perubahan harga, tapi mewujudkan BBM yang ramah lingkungan dan berkualitas baik," sambung Tulus.




TERBARU

[X]
×