kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Zebra Nusantara (ZBRA) kian serius berbisnis SPBG


Rabu, 19 Desember 2018 / 18:33 WIB
 Zebra Nusantara (ZBRA) kian serius berbisnis SPBG
Paparan publik PT Zebra Nusantara Tbk


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Zebra Nusantara Tbk kini tengah memperkuat bisnisnya di bidang energi melalui penjualan compressed natural gas (CNG).

Presiden Direktur Zebra Nusantara Mulyadi mengatakan perusahaan ini akan fokus mengembangkan bisnis energi. Saat ini perusahaan memiliki dua stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) yang berada di Jawa Timur untuk mendistribusikan bahan bakar gas. “Kita akan meningkatkan kuota gas yang ada saat ini,” ungkapnya, Rabu (19/12).

Mengenai rencana penambahan SPBG, Mulyadi bilang, hal ini akan menjadi rencana jangka panjang emiten berkode saham ZBRA ini lantaran membutuhkan investasi yang tidak sedikit.

Direktur Utama PT Zebra Energi, anak usaha ZBRA, Binsar P. Simanjuntak menyampaikan ZBRA tengah merevitalisasi tabung yang ada dan meningkatkan kuaota gas sejak September 2018, “Kita sedang tingkatkan dari 4.000 mmbtu per bulan menjadi 12.000 mmbtu per bulan,” katanya.

Selain itu ZBRA juga akan menambah satu unit kompresor pada tahun depan. Guna mengembangkan bisnis di bidang energi ini, ZBRA sudah menyiapkan belanja modal sebesar Rp 5 miliar. Belanja modal ini diperoleh 75% dari pinjaman bank dan sisanya dari kas internal. Sementara untuk belanja modal 2018 sebesar Rp 1,14 miliar yang sudah terserap sebesar 60%.

ZBRA menyuplai CNG untuk kebutuhan industri di wilayah Sidoarjo, Jawa Timur, nantinya perusahaan berencana untuk memasok kebutuhan di wilayah Tuban, Pati, dan sekitarnya. Dalam pendistribusian ini, kata Binsar, biasanya perusahaan ini memiliki kontrak jual beli selama tiga tahun.

Asal tahu saja, saat ini perusahaan juga tengah mendiskusikan dengan beberapa calon mitra kerja untuk menghidupkan kembali bisnis taksi. Mulyadi mengaku, pihaknya kurang mengmbangkan dan tidak mengantisipasi berkembangnya teknologi. “Kita harus beradaptasi, masih membicarakan denan mitra kerja, kita akan bekerjasama dengan operator melalui sistem aplikasi,” paparnya.

Dengan berbagai rencana ekspansi untuk tahun depan, perusahaan ini membidik pendapatan sebesar Rp 23 miliar dengan laba bersih sebesar Rp 18 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×