Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Strategi pemasaran via media sosial, atau yang sering disebut social media marketing, merupakan salah satu aspek pengembangan bisnis paling krusial di era serba digital ini. Pasalnya, Indonesia kerap dianggap merupakan ibukota media sosial, dimana jumlah pengguna telah mencapai 191,4 juta pada Januari 2022.
Platform yang paling banyak digunakan adalah Whatsapp (88,7%), diikuti dengan Instagram (84,8%), Facebook (81,3%), TikTok (63,1%), dan Telegram (62,8%). Bahkan, Indonesia merupakan pangsa pasar aplikasi Tiktok terbesar kedua di luar Tiongkok, setelah Amerika Serikat.
Karena itulah, semua pemilik bisnis harus bisa mengikuti tren-tren terbaru di media sosial dan mempromosikan produk mereka dengan kanal dan cara yang tepat untuk menjangkau para pembeli. Tidak hanya untuk menaikkan penjualan, media sosial juga sangat bermanfaat untuk menaikkan reputasi brand, membuka pintu kolaborasi dengan brand/instansi lain, hingga membentuk komunitas yang loyal.
Melihat tren tersebut, platform teknologi edukasi Zenius pun menghadirkan program kursus pelatihan strategi marketing di media sosial bagi para pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Kursus ini tersedia di platform ZenPro, layanan pembelajaran dalam ekosistem Zenius, yang dapat diakses secara gratis dengan menggunakan Kartu Prakerja.
Baca Juga: Kemenperin Dorong SDM Industri Unggul Lewat Program JARVIS 2022
“Kita semua memiliki pengetahuan mendasar tentang penggunaan media sosial, terutama karena kita juga mengaksesnya di kehidupan sehari-hari. Namun, ada banyak sekali fitur dan kemampuan teknis yang perlu dikuasai, jika ingin menjalankan strategi social media marketing yang optimal untuk pengembangan bisnis. Karena itu, penting bagi pelaku UMKM untuk memiliki mentor dan mempelajari bagaimana bisa tampil, berpromosi, dan beriklan dengan efektif melalui media sosial,” ungkap Ary Mozta, AVP Marketing Lifelong (ZenPro) dalam keterangannya, Jumat (15/4).
Pelatihan social media marketing di ZenPro menekankan pentingnya praktek daripada teori. Oleh karena itu, kurikulum yang digunakan pun telah disesuaikan dengan kebutuhan di dunia nyata. Materi pembelajaran dalam kursus ini mencakup berbagai hal, mulai dari yang fundamental hingga teknis, seperti: kerangka kerja bisnis ala Zenius, optimasi digital marketing, pemasaran berbasis konten, cara menjalankan endorsement di media sosial, hingga cara beriklan dan membuat konten efektif yang dapat meningkatkan penjualan.
Dengan metode tersebut, semua peserta, baik yang sudah berpengalaman ataupun belum, bisa mengikuti dan menerapkan materinya. Selain itu, kelas ini juga akan mengajarkan teknik komunikasi untuk keperluan pengembangan bisnis. Kelas dilaksanakan dengan metode belajar mandiri (menonton video, membaca bacaan, dan tugas mandiri, tanpa webinar) agar bisa menyesuaikan dengan profil peserta yang memiliki kesibukan tersendiri.
Untuk mengikuti kursus “Mengelola Media Sosial untuk Bisnis/Usaha”, pengguna bisa membuat akun melalui aplikasi Android atau website ZenPro. Setelah itu, pengguna bisa memilih kelas pelatihan yang ingin diikuti, serta mitra digital Kartu Prakerja untuk memproses kelas pelatihan. Pengguna kemudian akan mendapatkan kode voucher untuk mengklaim voucher pelatihan di halaman utama aplikasi dan website.
Baca Juga: Provinsi Jatim Borong Tiga Penghargaan di Anugerah Adinata Syariah 2022
Saat ini, ZenPro menawarkan 49 kelas pelatihan dalam 12 kategori utama, yang diampu oleh master tutor Zenius, serta para praktisi dan ahli di kompetensinya masing-masing. Sebagian besar pelatihan ZenPro untuk Program Kartu Prakerja menitikberatkan pada topik digital marketing dan media sosial, yaitu lebih dari 50%. Pada tahun 2021 sendiri, sudah ada lebih dari 250.000 peserta yang menerima manfaat Program Kartu Prakerja ini.
Kelas-kelas pelatihan ZenPro juga bisa diakses melalui situs resminya ataupun beberapa platform digital seperti Tokopedia, Bukalapak, Pintaria, dan Karier.mu by Sekolahmu, dengan kisaran harga antara Rp 99.000-Rp 800.000. Ke depannya, ZenPro berencana untuk terus menambah topik-topik pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan industri masa kini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
