kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akhirnya, RNI bisa keluarkan gula dari gudang


Selasa, 11 November 2014 / 23:14 WIB
Akhirnya, RNI bisa keluarkan gula dari gudang
ILUSTRASI. Analis menilai, saham emiten perbankan kena adang risiko kredit macet KONTAN/Cheppy A. Muchlis/04/12/2018


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) meneken nota kesepahaman dengan Pusat Koperasi (Puskop) Kartika Udayana di Denpasar, Bali, Senin (10/11/2014).

Dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, lewat nota kesepahaman tersebut, RNI akan memasok 5.000 ton gula per bulan untuk memenuhi kebutuhan di tiga provinsi yaitu Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Nota kesepahaman ditandatangani oleh Direktur Utama PT RNI, Ismed Hasan Putro, dan Ketua Umum Puskop Kartika Udayana. Langkah tersebut tersebut merupakan salah satu "milestone" bagi RNI. Pasalnya, menurut pernyataan Ismed sebelumnya, RNI merupakan salah satu produsen gula yang sempat terpuruk akibat regulasi gula refinasi.

Anjloknya harga gula sempat memaksa RNI bersama produsen gula lainnya menahan hasil produksi di gudang. Kini, gula-gula yang diproduksi RNI bisa didistribusikan kembali untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Ismed mengatakan bahwa gula untuk memenuhi kebutuhan tiga wilayah tersebut akan diambil dari Pabrik Gula (PG) Krebet Baru Malang dan PG Rejo Agung Madiun. Tidak hanya gula, RNI juga memantapkan diri sebagai pemasok komoditas pangan lain bagi Puskop Kartika Udayana. Komoditas pangan yang dimaksud, antara lain daging sapi, beras, dan hasil sawit produksi RNI Group.

Ismed menilai, langkah kerjasama antara RNI dan Puskop Kartika Udayana ini lebih dari sekedar upaya memasarkan produk RNI. Ismed menuturkan, kerjasama ini juga upaya menjaga ketahanan pangan di wilayah Bali. Kerena itu, RNI berupaya menjaga konsistensi dan keberlanjutan kerjasama tersebut.

"Pada prinsipnya, kerjasama ini menunjukan komitmen RNI bersama Koperasi Kodam Udayana menjaga ketahanan pangan di wilayah Bali, NTT, dan NTB," ujar Ismed.

Menurut hemat Ismed, BUMN sebaiknya tidak hanya mampu memproduksi, tapi juga harus mampu menjual produknya. Dengan begitu, tutur Ismed, BUMN bisa ikut menjaga stabilitas harga pangan.  

"Oleh karenanya, ini merupakan upaya RNI untuk dapat memperluas jaringan dan menjangkau semua kalangan di berbagai pelosok," imbuhnya.(Tabita Diela)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×