kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AP Cargo incar pendapatan 2017 Rp 150 miliar


Rabu, 01 Maret 2017 / 21:46 WIB
AP Cargo incar pendapatan 2017 Rp 150 miliar


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Angkasa Pura Cargo bakal menggejot ekspansi bisnis tahun ini. Meskipun masih berusia belia, anak usaha PT Angkasa Pura II ini sudah menargetkan bisa menyumbang pendapatan sekitar Rp 150 miliar terhadap induknya pada tahun ini.

Mulai 2017, pengelolaan bisnis kargo yang selama ini dikendalikan AP II akan diserahkan ke AP Cargo. Dari 13 bandara yang dinaungi AP II, mereka telah mengembangkan usaha kargo di 10 bandara dalam skala kecil. "Semuanya sudah diserahkan ke kami. Tahun ini, kami akan fokus meningkatkan volume kargo di sana karena selama masih kecil," kata Denny Fikiri, Direktur Utama AP Cargo, Selasa (1/2).

Dengan infrastruktur dan gudang kargo yang sudah tersedia di 10 bandara tersebut, AP Cargo tidak akan banyak menggelontorkan investasi untuk pengembangan di sana. Di Bandara Kualanamu Medan misalnya, AP II sudah memiliki 16 unit gudang dengan kapasitas sekitar 200 meter persegi (m2) per unit. Denny bilang, pihaknya hanya akan fokus meningkatkan volume dengan akan mencari strategi mengundang komunitas kargo masuk ke sana.

Tahun ini, AP Cargo hanya memliki rencana investasi pengembangan bisnis kargo di Bandara Soekarno-Hatta. Perusahaan akan mengembangkan cargo village dan Pusat Logistik Berikat (PLB) di kawasan bandara Internasional tersebut.

AP Cargo akan mengembangkan cargo village di atas lahan seluas 90 hektare (ha) yang seluruh lahan dimiliki oleh AP II. Pembangunan ini dilakukan untuk memenuhi permintaan kebutuhan kargo yang semakin meningkat di bandara tersebut sejalan dengan adanya ASEAN Open sky.

Saat ini, gudang kargo di bandara Soekarno Hatta seluas 30 ha sudah over kapasitas. Daya tampung gudang tersebut hanya 430.000 ton per tahun, sementara tahun 2015 kapasitasnya sudah mencapai 700.000 ton per tahun.

Pembangunan cargo village akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama, akan dilakukan pengembangan di atas lahan seluas 45 ha. Sekitar 13 ha diantaranya akan dibangun Gudang Lini I atau Daerah Keamanan Terbatas (DKT). Selebihnya akan dikembangkan menjadi pergudangan Lini II atau pergudangan untuk komunitas kargo dan pengembangan gedung perkantoran.

Di luar cargo village, AP Cargo juga berencana mengembangkan lahan seluas 5 ha di Bandara Soekarno-Hatta. Sekitar 1 ha akan dikembangkan menjadi Pusat Logistik Berikat (PLB) yang difokuskan sebagai pusat logistik sparepart atau komponen alat telekomunikasi dan pesawat.

Lalu, sekitar 5.000 m2 akan dikembangkan menjadi kawasan distribution center dan selebihnya akan dibangun menjadi pergudangan untuk komunitas e-commerce. Menurut Denny, banyak perusahan e-commerce yang mengincar pergudangan dalam skala luas di Bandara Soekarno-Hatta.

Finalisasi pembangunan kawasan 5 ha ini ditargetkan sudah selesai pada April mendatang. Dengan perkiraan masa pembangunan delapan bulan, pergudangan dan PLB tersebut sudah bisa beroperasi pada 2018. Denny memperkirakan investasi pengembangan lahan tersebut mencapai Rp 35 miliar.

Sementara itu, Denny belum bisa membeberkan nilai investasi pengembangan cargo vilage tahap I. Namun secara keseluruhan, total investasi untuk mengembangkan lahan 90 ha tersebut ditaksir mencapai Rp 2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×