kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bantuan gas nelayan masih belum mulus


Kamis, 07 September 2017 / 19:28 WIB
Bantuan gas nelayan masih belum mulus


Reporter: Handoyo | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - Kebijakan diverifikasi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas terus berlanjut. Salah satunya melalui Program bantuan konverter kit dan 2 tabung LPG 3 kilogram (kg) untuk nelayan kecil.

Saat ini, dua daerah yang sudah merealisasikan pendistribusian bantuan tersebut adalah kabupaten Demak dan kota Padang. Namun, bantuan yang diserahkan ini jumlahnya masih belum mencapai 50% dari target tahun ini sebanyak 16.981 unit.

Ego Syahrial, Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan, jumlah bantuan yang didistribusikan masih minim lantaran perlunya verifikasi data nelayan yang berhak menerima. "Masih dalam pendataan sekarang ini, tapi sampai akhir tahun akan semuanya tersalurkan," ujar Ego di Demak, Jawa Tengah, Kamis (7/9).

Sekadar catatan, terdapat beberapa kriteria nelayan penerima bantuan konverter kit dan 2 tabung LPG 3 kg ini. Pertama, memiliki kapal maksimal 5 gros ton (GT). Kedua, berbahan bakar bensin. Ketiga daya mesin 13 tenaga kuda (HP). Keempat, alat tangkap yang digunakan ramah lingkungan. kelima, belum menerima bantuan sejenis.

Dibandingkan tahun lalu, jumlah bantuan konverter kit dan 2 tabung LPG 3 kg untuk tahun ini lebih banyak. Tahun 2016, volume konverter kit dan 2 tabung LPG 3 kg yang dibagikan mencapai 5.473 unit. "Sedikitnya bantuan tahun lalu karena ada pemangkasan anggaran, sehingga berdampak pada jumlah unit konverter dan LPG yang diberikan," ungkap Ego.

Bupati Demak Muhammad Nasir mengatakan, bantuan konverter kit dan 2 tabung LPG 3 kg di daerahnya ini merupakan yang kedua kalinya. Tahun lalu, nelayan Demak yang menerima bantuan jumlahnya 400 orang. Tahun ini meningkat menjadi 513 orang.

Nasir berharap program bantuan konversi BBM ke gas ini terus berlanjut mengingat jumlah nelayan kecil yang berada diwilayah Demak mencapai 1.200 orang. "Harapannya, nelayan-nelayan lain dapat merasakan keuntungan dari bantuan yang diberikan," kata Natsir.

Matriman, Salah satu nelayan Demak mengatakan, bantuan yang diberikan bermanfaat. Setahun menggunakan bahan bakar gas, ia mengaku biaya operasional yang dikeluarkan menjadi lebih murah.

Sekadar membandingkan, bila menggunakan bensin nelayan kecil rata-rata menghabiskan anggaran operasional hingga Rp 135.000 per hari. Namun ketika menggunakan LPS, anggaran operasional dapat dipangkas menjadi Rp 51.000 per hari.

Tanpa ada kendala, Matriman mengaku salah satu hal yang menjadi kendala dari program ini ialah terkait dengan distribusi LPG yang dinilai masih belum lancar. "Keluhan kami terkadang suplai gas masih telat, sehingga terpaksa kami menggunakan mesin bensin lagi," kata Matriman.

SVP Non Fuel Marketing PT Pertamina B. Trikora Putra, menyampaikan, pihaknya selalu konsisten mendukung program Pemerintah dan memberikan upaya terbaik dalam setiap penugasan yang diberikan.

“Distribusi Paket Perdana LPG 3 KG kepada nelayan kecil di Demak ini sekaligus untuk mendukung ketahanan energi sesuai Perpres No 126/2015 tentang Penyediaan, dan Penetapan Harga LPG untuk kapal perikanan Bagi Nelayan Kecil,” lanjut Trikora Putra.

Dengan pemanfaatan LPG 3 KG bagi nelayan kecil akan memberikan dampak positif kepada masyarakat terutama untuk nelayan melalui penghematan pengeluaran biaya bahan bakar, membantuekonomi masyarakat nelayan menuju ekonomi masyarakat dan ramah lingkungan, serta mengurangi konsumsi BBM bersubsidi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×