kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Blok Rokan dan Mahakam penyumbang lifting terbesar


Jumat, 05 Januari 2018 / 15:43 WIB
Blok Rokan dan Mahakam penyumbang lifting terbesar


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belum beroperasinya blok migas baru dengan cadangan yang besar membuat Indonesia masih tergantung pada blok-blok migas yang ada saat ini. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat mayoritas lifting minyak tahun lalu didapat dari 10 kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) terbesar di Indonesia.

"Sebanyak 10 KKKS terbesar untuk minyak mewakili 86% dari total lifting minyak. Sebesar 14% lainnya itu mencakup 63 KKKS,"jelas Amien dalam jumpa pers pada Jumat (5/1) di Jakarta.

Amien menyebut Chevron Pacific Indonesia di Blok Rokan masih menjadi penyumbang terbesar lifting minyak tahun lalu dengan total lifting minyak mencapai 224.300 bopd atau 28% dari total lifting minyak tahun lalu. Padahal pencapaian lifting minyak dari Blok Rokan hanya mencapai 97,9% target sebesar 229.100 bopd.

Selain Chevron di Blok Rokan, Mobil Cepu LTD. juga menyumbang 204.200 bopd atau sebesar 25% dari total lifting minyak tahun lalu. Exxon Mobil berhasil meningkatkan lifting minyak di Blok Cepu hingga mencapai 101,4% dari target APBNP 2017 sebesar 201.500 bopd.

Pertamina EP Cepu juga tercatat menyumbang 10% lifting minyak tahun lalu sebesar 77.500 bopd. Namun angka tersebut masih di bawah target APBP 2017 sebesar 81.600 bopd.

Secara keseluruhan, lifting minyak tahun lalu memang masih di bawah target. Lifting minyak 2017 sebesar 803.800 bopd atau 98,6% dari target APBNP 2017 sebesar 815.000.

Tedapat 10 KKKS penyumbang lifting minyak terbesar dengan total kontribusi sebesar 86% terhadap lifting minyak tahun lalu, yaitu Chevron di Blok Rokan (28%), Mobil Cepu LTD di Blok Cepu (25%), Pertamina EP (10).

Total EP Indonesie di Blok Mahakam (6%), PHE ONWJ di Offshore North West Java (4%), CNOOC SES di SE Sumatera (4%), Medco Natuna di South Natuna Sea B (2%), Chevron Indonesia Company di Eas Kalimantan (2%), Petronas Carigali Ketapang di Blok Ketapang (2%), dan VICO di Blok Sanga-Sanga (2). Sisanya berasal dari 63 KKKS lainnya dnegan kontribusi 14% terhadap total lifting 2017.

Sementara untuk lifting gas masih disumbang dari Blok Mahakam dengan operator Total EP Indonesie (TEPI). Lifting migas dari Blok Mahakam sepanjang tahun 2017 sebesar 1.255 mmscfd atau sebesar 20% terhadap total lifting gas tahun lalu. Biarpun begitu, lifting gas dari Mahakam masih hanya mencapai 96,7% dari target dalam APBNP 2017 sebesar 1.298 mmscfd.

Penyumbang lifting gas terbesar kedua adalah BP Tangguh dari Wilayah Kerja Berau, Wiriagar, dan Muturi dengan kontribusi 14% terhadap total lifting atau sebesar 908 mmscfd. Pencapaian BP Tangguh ini juga masih lebih rendah dari APBNP 2017 sebesar 986 mmscfd.

Secara keseluruhan, lifting gas bumi tahun lalu sebesar 6.386 mmscfd. Pencapaian lifting migas 2017 sebesar 99,2% dari target 6.440 mmscfd.

Kontribusi lifting minyak di dapat dari 10 KKKS terbesar di Indonesia dengan kontribusi sebesar 80% yaitu Total EP Indonesie di Blok Mahakam (20%), BP Tangguh di Berau-Wiriagar-Muturi (14%), Pertamina EP (13%), Conocophillips di Blok Grissik (13%), JOBP-Medco Tomori di Senoro Toili (5%), Kangean Energy Indonesia di Blok Kangean (3%), Premier Oil di Natuna Sea Blok A (4%), Eni Muara Bakau di Blok Muara Bakau (3%), Medco Natuna di South Natuna Sea "B" (3%), dan Petrochina Jabung di Blok Jabung (3%). Sisanya berasal dari 63 KKKS dengan kontribusi 20% terhadap lifting gas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×