kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Chevron kejar produksi sesuai target


Sabtu, 23 Maret 2013 / 08:00 WIB
Chevron kejar produksi sesuai target
ILUSTRASI. Kurs dollar-rupiah di BCA hari ini Kamis 28 Oktober 2021, cek sebelum tukar valas0./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/17/04/2020.


Reporter: Diemas Kresna Duta | Editor: Azis Husaini

PEKANBARU. Hingga pertengahan Maret 2013 ini, PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) telah memproduksi minyak sebanyak 325.452 barel per hari (bph). Jumlah tersebut telah mendekati target Work Program and Budget (WP&B) tahun ini yang mestinya mencapai 326.000 bph.

Senior Vice President Sumatra Operation Support Chevron, Albert Simanjutak mengatakan, pencapaian tersebut tidak lepas dari upaya Chevron untuk mempertahankan besaran lifting di tengah penurunan angka produksi sumur alami atau decline rate. Adapun perkiraan jumlah penurunan produksi Chevron di beberapa blok milik Chevron mencapai 10%.

Chevron mengakui decline rate selalu terjadi di setiap sumur produksinya. "Untuk mengantisipasi hal itu, kami akan menggenjot jumlah pengerjaan sumur pengembangan dan eksplorasi tahun ini," kata Albert di kantor perwakilan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Riau, Kamis (21/3).

Albert mengatakan, tahun ini, Chevron bakal melakukan upaya pengeboran untuk 596 sumur. Perinciannya, 592 sumur pengembangan dan 4 sumur eksplorasi. Perusahaan migas asal Amerika Serikat itu pun juga akan meneruskan upaya pengeboran untuk sumur lanjutan atau work over.

Albert mengatakan, work over merupakan proyek pengeboran sumur pengembangan yang tidak sampai terealisasi pada tahun lalu. "Awalnya, kami hanya ingin mengebor 568 sumur pengembangan dan empat sumur eksplorasi pada tahun 2013. Angka ini direvisi lantaran SKK Migas menyetujui rencana Chevron untuk menambah 24 sumur lagi sehingga totalnya mencapai 596 sumur," terangnya.

Lantaran harus melakukan banyak pengeboran, Albert bilang, ada sembilan rencana pengeboran yang mundur dari yang telah dijadwalkan. Ia mengklaim, jadwal pengeboran yang molor dikarenakan fasilitas rig pengeboran minim ditambah lagi persoalan pembebasan lahan yang menghambat kegiatan hulu migas. "Sejauh ini, rig yang tersedia dan dioperasikan Chevron baru sembilan unit. Rig pun harus berpindah-pindah jika mau digunakan," imbuh dia. Menurut data Chevron, untuk merealisasikan rencana pengeboran tahun ini, dibutuhkan rig sebanyak 55 unit.

Mencarikan rig

Menyikapi hal tersebut, Deputi Pengendalian Operasi SKK Migas, Muliawan memastikan bakal memfasilitasi Chevron dalam penyediaan rig. Ia berjanji akan bergerak cepat setelah Chevron mengajukan pengadaan infrastruktur pengeboran itu. Tujuannya, agar Chevron bisa menjaga produksi minyak sebesar 325.000 bph. "Kalau dilihat, produksi Chevron masih menjadi penyumbang 40% dari jumlah lifting minyak nasional. Agak repot kalau produksinya terganggu, apalagi kalau masalahnya hanya soal pengadaan rig," kata dia.

Selain itu, Muliawan mengingatkan agar Chevron segera mengoperasikan 34 sumur pengembangan yang tahun lalu sudah dibor. "Kalau sudah dioperasikan, hasilnya bisa menambah produksi minyak," kata dia.             

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×