kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspor Toyota naik 93% di semester I


Minggu, 22 Juli 2012 / 13:07 WIB
Ekspor Toyota naik 93% di semester I
ILUSTRASI. Babak 16 besar EURO 2020


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Toyota Motor Manufakturing Indonesia (TMMI) mencatat pertumbuhan ekspor yang signifikan sepanjang semester I tahun ini. Ekspor produk Toyota yang diproduksi di dalam negeri tumbuh 93% ketimbang waktu yang sama di semester I 2011.

Irwan Priyantoko, Chief External Affairs Toyota mengatakan, total penjualan ekspor perusahaan di semester I tahun ini mencapai lebih dari 29.000 unit. Naik pesat ketimbang ekspor pada semester I tahun lalu sebesar 15.338 unit.

Irwan bilang, Toyota mengandalkan dua produk di pasar ekspor, yaitu Fortuner dan Innova. Total ekspor produk Innova selama semester satu ini mencapai 9.798 unit. Jumlah ini naik 92,61% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 5.078 unit.

Sementara eklspor Fortuner semester pertama tahun ini tercatat 19.853 unit, naik kerimbang periode yang sama tahun lalu sebanyak 5.087 unit. "Penjualan ekspor tumbuh diatas 92%," katanya pekan lalu.

Ekspor Toyota itu dilakukan dalam bentuk CBU (completely built up) maupun dalam bentuk CKD (completely knock down). Saat ini, negara tujuan ekspor antara lain; Timur Tengah dan Afrika. Irwan bilang spesifikasi dan kedua mobil tersebut cocok dengan kondisi geografi dan topografi kawasan tersebut, sehingga tak heran penjualannya pun terus tumbuh positif.

Untuk saat ini, kontribusi penjualan ke pasar ekspor terhadap total penjualan perusahaan sudah mencapai 25%. Namun ia bilang porsi penjualan ekspor dicanangkan mencapai 40% dalam beberapa waktu mendatang. "Permintaan mobil di Afrika sangat besar dan diharapkan terus mendongkrak penjualan Toyota," paparnya.

Dari sisi produksi, TMMI juga mencatat kinerja posotif. Selama semester I, produksi mobil TMMI mencapai 79.000 unit, naik 79% dibandingkan periode yang sama tahun 2011 sebesar 44.163 unit.
Dia bilang, perusahaan sengaja menggenjot produksi, termasuk memanfaatkan jam lembur. Hal ini dilakukan untuk memenuhi pesanan inden yang datang sejak akhir tahun lalu.

JAKARTA. PT Toyota Motor Manufakturing Indonesia (TMMI) mencatat pertumbuhan ekspor yang signifikan sepanjang semester I tahun ini. Ekspor produk Toyota yang diproduksi di dalam negeri tumbuh 93% ketimbang waktu yang sama di semester I 2011.

Irwan Priyantoko, Chief External Affairs Toyota mengatakan, total penjualan ekspor perusahaan di semester I tahun ini mencapai lebih dari 29.000 unit. Naik pesat ketimbang ekspor pada semester I tahun lalu sebesar 15.338 unit.

Irwan bilang, Toyota mengandalkan dua produk di pasar ekspor, yaitu Fortuner dan Innova. Total ekspor produk Innova selama semester satu ini mencapai 9.798 unit. Jumlah ini naik 92,61% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 5.078 unit.

Sementara eklspor Fortuner semester pertama tahun ini tercatat 19.853 unit, naik kerimbang periode yang sama tahun lalu sebanyak 5.087 unit. "Penjualan ekspor tumbuh diatas 92%," katanya pekan lalu.

Ekspor Toyota itu dilakukan dalam bentuk CBU (completely built up) maupun dalam bentuk CKD (completely knock down). Saat ini, negara tujuan ekspor antara lain; Timur Tengah dan Afrika. Irwan bilang spesifikasi dan kedua mobil tersebut cocok dengan kondisi geografi dan topografi kawasan tersebut, sehingga tak heran penjualannya pun terus tumbuh positif.

Untuk saat ini, kontribusi penjualan ke pasar ekspor terhadap total penjualan perusahaan sudah mencapai 25%. Namun ia bilang porsi penjualan ekspor dicanangkan mencapai 40% dalam beberapa waktu mendatang. "Permintaan mobil di Afrika sangat besar dan diharapkan terus mendongkrak penjualan Toyota," paparnya.

Dari sisi produksi, TMMI juga mencatat kinerja posotif. Selama semester I, produksi mobil TMMI mencapai 79.000 unit, naik 79% dibandingkan periode yang sama tahun 2011 sebesar 44.163 unit.

Dia bilang, perusahaan sengaja menggenjot produksi, termasuk memanfaatkan jam lembur. Hal ini dilakukan untuk memenuhi pesanan inden yang datang sejak akhir tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×