kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ451.000,68   7,08   0.71%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Empat perusahaan merapat ke Pertamina


Sabtu, 23 Juni 2018 / 15:30 WIB
Empat perusahaan merapat ke Pertamina


Reporter: Febrina Ratna Iskana, Pratama Guitarra | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses seleksi mitra atau partner bagi PT Pertamina untuk pengelola blok Mahakam semakin gencar. Hal ini dilakukan setelah Total E&P Indonesie memastikan tidak ingin bergabung mengelola blok tersebut.

Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan, setidaknya sudah ada empat perusahaan bertaraf internasional yang sudah terang-terangan menyatakan minat untuk ikut mengelola blok Mahakam. Namun, Syamsu masih enggan merinci secara detail nama-nama perusahaan yang menyatakan minatnya untuk bergabung menjadi pengelola blok Mahakam tersebut. Syamsu cuma menyebut Inpex Corporation menjadi salah satu dari peminat itu.

Saat ini, imbuh Syamsu, proses pembicaraan pengelolaan blok Mahakam masih berlangsung secara intensif. "Lagi dibicarakan. Tapi belum tahu detailnya, masih kami bicarakan. Tidak hanya Inpex, ada empat (perusahaan)," kata Syamsu saat ditemui di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jumat (22/6).

Syamsu mengakui Inpex Corporation menjadi salah satu kandidat terbaik sebagai mitra Pertamina dalam mengelola Blok Mahakam. Pasalnya, perusahaan asal Jepang ini pernah bekerjasama dengan Total E&P Indonesie sebelum pengelolaan Blok Mahakam berpindah secara penuh ke Pertamina mulai 1 Januari 2018 yang lalu.

Membatasi porsi

Pertamina berharap, pembicaraan detail kerjasama dengan calon mitra bisa selesai secepatnya. "Mudah-mudahan tahun ini. Pembicaraan transaksi dan lain-lain masih terus dibicarakan," ujar Syamsu.

Sebelumnya, Direktur Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, walau serius ingin mengelola Blok Mahakam, tetapi belum diketahui besaran hak partisipasi yang diminati Inpex.

Pemerintah memutuskan batas maksimal share down yang boleh dilakukan Pertamina di Blok Mahakam hanya sebesar 39%. Keputusan tersebut bertujuan agar Pertamina tetap mayoritas sebagai operator blok migas tersebut. "Hanya bisa sampai 39%, sebanyak 10% adalah BUMD, Pertamina harus 51%. Jadi sampai 39% bisa," jelas Djoko.

Dalam catatan KONTAN, perusahaan migas asal China yaitu Petrochina juga telah menyatakan minat di Blok Mahakam. Petrochina mengincar hak partisipasi sekitar 15% sampai 20%.

Mengacu data SKK Migas, rata-rata produksi migas blok Mahakam hingga Mei 2018 untuk gas sebesar 951,8 mmscfd. Sementara produksi minyak sebesar 46.069 barel per hari (bph).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Storytelling with Data (Data to Visual Story) Mastering Corporate Financial Planning & Analysis

[X]
×