kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,51   5,16   0.56%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga ayam potong turun


Minggu, 18 Februari 2018 / 20:24 WIB
Harga ayam potong turun
ILUSTRASI. Harga daging ayam


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah harga daging ayam broiler sempat naik tinggi sampai awal tahun 2018 lalu, kini harganya kembali anjlok di bawah harga referensi pemerintah Rp 18.000 per kilogram (kg).

Jatuhnya harga ayam broiler di tingkat peternak disebabkan pasokan yang melimpah di pasaran. Berdasarkan data yang dihimpun Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia, harga ayam di Jawa Timur jatuh di kisaran Rp 14.000 - Rp 14.800 per kg, dan Jawa Tengah Rp 15.000 - Rp 16.500 per kg.

Ketua Umum Pinsar, Singgih Januratmoko menuding jatuhnya harga ayam broiler ini disebabkan adanya pasokan unggas dalam jumlah besar dari industi unggas skala besar masuk ke pasar. Ia mengaku telah melaporkan hal ini kepada Kementerian Perdagangan (Kemdag).

Menurutnya, selama ini pasokan daging ayam selalu stabil sesuai dengan kebutuhan. Sehingga seharusnya harga tidak mengalami penurunan. Tapi karena integrator mengobral dengan harga murah yakni rata-rata Rp 15.000 per kg di pasar, maka harga ditingkat peternak anjlok drastis. “Itu akibat dari ulah integrator yang saling menjatuhkan harga,” ujar Singgih kepada KONTAN, Minggu (18/2).

Singgih berharap agar harga daging ayam segera membaik sesuai sengan harga batas atas bawah yang ditetapkan yakni Rp 19.000 per kg. Pinsar juga berharap pemerintah segera mengambil tindakan yang tegas untuk mengatasi permasalahan harga ini.

“Kami mengusulkan perusahaan integrator mengurangi chick-in (ayam masuk) di internal farm 20% -30 % selama dua minggu ke depan dengan mengurangi DOC di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur,” ujarnya.

Sigit Prabowo, Ketua Dewan Pembina Perhimpunan Peternak Unggas Nusantara (PPUN) menambahkan, saat ini pasokan ayam di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur sedang surplus. Karena itu harga daging ayam turun sejak akhir Januari lalu. "Tapi penurunan drastis baru terasa sepekan terakhir,"akunya.

Namun Anton J. Supit, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Bidang Peternakan membantah hal tersebut. Menurutnya penurunan harga diakibatkan pasokan dan permintaan masyarakat yang tidak seimbang.

“Naik turunnya harga ayam itu selalu tergantung daya beli masyarakat dan faktor supply demand, jadi tidak benar kalau disebutkan karena integrator,” bantah Anton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×