kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini lo 10 macam penipuan di Facebook


Selasa, 15 Januari 2013 / 19:02 WIB
Ini lo 10 macam penipuan di Facebook
ILUSTRASI. Pengunjung melihat mobil-mobil. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Siapa yang tidak mengenal Facebook? Sosial media yang dibuat oleh Mark Zuckerberg ini sudah dimiliki oleh hampir setiap orang di dunia, tak terkecuali Indonesia. Nah, seiring dengan tingginya pengguna Facebook di Indonesia, maka semakin banyak pula ancaman penipuan yang terjadi.

Berikut ini adalah daftar 10 scam yang paling banyak dijumpai dan bahkan masih mencari korban di Facebook hingga saat ini.

Perlu diketahui, scam adalah pesan elektronik dengan konten yang tidak sesuai dengan tampilan muka agar user yang tidak waspada dengan mudah akan tertipu. Tujuan akhir dari tindakan yang tergolong kejahatan dunia maya ini beragam, mulai sekadar mengacau hingga memasukkan malware dalam bentuk trojan untuk mencuri data-data rahasia pribadi pengguna dunia maya.


Pertama, profile viewer dan profile blocker.
Pelaku scam mengaku dapat menunjukkan siapa saja yang mengintip profil pengguna di FB dan siapa yang mem-blok pengguna dari FB. Sepertinya menarik, namun tidak satu pun dari kedua aplikasi tersebut yang menepati "janjinya". Pihak Facebook sendiri juga tidak pernah memberikan akses data yang dibutuhkan untuk mengembangkan aplikasi kepada siapa pun.

Kedua, iPad & iPhone gratis.
Jangan percaya pada iklan-iklan mengetes iPad dan iPhone lalu iPad dan iPhone tersebut boleh dimiliki gratis di http://blog.eset.com/2011/02/15/get-a-free-ipad-on-facebook. Itu hanyalah trik marketing saja. Scam seperti ini tidak hanya untuk produk Apple saja tetapi juga untuk produk gadget lainnya.

Ketiga, gratis Facebook Credit.
Scam jenis ini menyasar para gamer Facebook. Credit yang dimaksud digunakan untuk membeli item-item di Farmville, Cityville, dan sebagainya. Untuk bisa mendapatkan credit tersebut, pengguna harus membayar sejumlah uang.

Keempat, produk, voucher dan tiket gratis.
Jikalau kelihatannya mengada-ada, bisa dipastikan hal tersebut  berasal dari Facebook, seperti http://blog.eset.co.id/index.php/musim-liburan-musim-malware/
Iklan tiket atau smartphone murah yang mengaku berasal dari Batam adalah scam yang populer di kalangan Facebookers Indonesia. Oleh sebab itu, pengguna jangan mudah terpedaya dengan harga murah.

Kelima, foto dan berita-berita menghebohkan.
Berita yang menghebohkan bisa ada setiap waktu, jadi jangan mudah terkecoh. Scammer suka menipu korban yang tidak waspada dengan iklan-iklan bertajuk “liputan eksklusif” (berita eksklusif tentang foto-foto seksi artis, kasus pidana yang menjerat, hingga perubahan status tertentu).

Keenam, upaya phishing untuk mencuri data login.
Ketika scammer berhasil mendapatkan data login pengguna, ia akan melakukan segala sesuatu yang merugikan hingga akhirnya pengguna  sadar bahwa akunnya sudah diotak-atik. Notifikasi yang pengguna terima seakan-akan seperti langsung berasal dari pihak Facebook Security. Hal seperti ini sudah umum dijadikan sebagai tipuan. Lihat: http://blog.eset.co.id/index.php/awas-ada-scam-facebook-verification-urgent/ Cara ini juga menjadi bagian dari modus kejahatan internet secara luas yang tidak hanya terjadi di Facebook.

Ketujuh, fitur baru atau bonus fitur di Facebook.
Tombol dislike, aplikasi untuk mengganti warna di Facebook, maupun aplikasi untuk melihat siapa yang mengubah status pertemanan menjadi unfriend adalah beberapa contoh scam yang banyak beredar. Fitur tipuan seperti itu juga dapat berasal dari situs lain. Dengan iming-iming mendapatkan aplikasi fitur tambahan yang menarik, pengguna malah akan  kemasukan adware dan malware yang biasa disertakan dalam plug-in. Oleh sebab itu, direkomendasikan untuk menginstal aplikasi dan ekstensi yang berasal dari developer tepercaya.

Kedelapan, tipuan headline berita.
Belakangan ini beredar luas bahasa gaul “OMG atau Oh My God” atau “Heboh!” Ini mengakibatkan semua judul berita kebanyakan diawali dengan “OMG” atau “Heboh” yang kemudian juga banyak bermunculan di Facebook. Berita tersebut memancing korban dengan berita yang tidak jelas, untuk kemudian biasanya akan diikuti dengan permintaan pengisian survey dan video tipuan.

Kesembilan, cerita hoax tentang artis dan orang terkenal.
Facebook adalah media untuk berjejaring secara sosial di dunia maya, di mana juga dimanfaatkan sebagai ajang kumpulan berita gosip artis. Berita gosip juga sering dipakai oleh para scammer  mengangkat berita kematian artis atau  orang terkenal. Ingat berita tentang tertembaknya Osama bin Laden di http://blog.eset.co.id/index.php/osama-tewas-malware-mengganas/  dan berita lainnya  yang cukup sensasional dan ampuh menipu para penggemar gosip. Cara ini kemudian menyebar sangat cepat karena umumnya user men-share-nya terlebih dahulu sebelum ia membaca dan memverifikasi kebenaran beritanya.

Kesepuluh, “permintaan bantuan dan butuh uang“.
Jika suatu saat pengguna mendapat berita dari teman yang berisikan pesan bahwa mereka terdampar di sebuah tempat di luar negeri, janganlah terburu-buru untuk pergi ke bank atau Western Union untuk transfer uang. Ini dikarenakan akun Facebook teman pengguna telah dibajak oleh pelaku scam.

“Scam di Facebook bisa dengan mudah dan cepat menyebar dari wall ke wall dan scammers akan melakukan segala cara yang bisa dilakukan dari yang sudah umum hingga yang cukup kreatif," kata Yudhi Kukuh, Technical Consultant PT. Prosperita-ESET Indonesia dalam press release yang diterima Kontan di Jakarta, Selasa (15/1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×