kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementan dorong industrialisasi peternakan di NTB


Minggu, 14 Maret 2021 / 23:23 WIB
Kementan dorong industrialisasi peternakan di NTB


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian siap memfasilitasi dan mendorong industrialisasi peternakan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal ini dilakukan mengingat NTB merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi besar di subsektor peternakan.

Wakil Menteri Pertanian Harvick Husni Qolbi pun mengungkap beberapa fasilitas dan bantuan yang akan diberikan untuk provinsi tersebut.

“Akan ada stimulus Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan pemerintah pusat juga akan memberikan bantuan berupa alat pengolahan pupuk dan alat mesin pertanian, dengan catatan jika secara administrasi lengkap dan memenuhi persyaratan, maka bantuan tersebut akan dipenuhi,” ujar Harvick dalam keterangan tertulis, Minggu (14/3).

Harvick juga menyebut, pemerintah berkomitmen membantu peternak NTB dalam mengembangkan usaha melalui penyaluran KUR yang bekerja sama dengan Bank Pemerintah. Ia menyebutkan KUR akan digunakan untuk merealisasikan target pemerintah.

Baca Juga: Kementan harap harga cabai turun di April-Mei

“Presiden menargetkan setiap orang peternak memiliki tiga ekor sapi. Untuk merealisasikan hal tersebut, pemerintah pusat akan menyalurkan KUR untuk sektor peternakan sebesar Rp 2 triliun dari total Rp 5 triliun yang dialokasikan untuk NTB,” jelas Harvick.

Lebih lanjut dia menyebut upaya pengembangan industri pertanian di NTB ini tak hanya untuk meningkatkan ketahanan pangan, tetapi untuk  mempertahakan kemandirian dan kedaulatan pangan.

Sementara itu, Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengungkapkan pihaknya pun berkomitmen mewujudkan industrialisasi peternakan di NTB.

“Mungkin tidak ada provinsi lain yang punya keberanian mewujudkan mandiri bibit unggul dan pakan ternak sendiri melalui program industrialisasi yang kita bangun,” ujar Zulkieflimansyah.

Dirinya mencontohkan, STIP yang memiliki pabrik pakan ternak ayam petelur sudah bisa berproduksi sebanyak 5 ton per jam.

Menurutnya, dengan adanya STIP,  NTB saat ini menjadi provinsi yang mandiri teknologi, khususnya teknologi pertanian dalam penyediaan bahan baku pakan ternak maupun bibit unggul peternakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×