kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.919   11,00   0,07%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Kemtan optimalkan 4 ha sawah tadah hujan di 2017


Selasa, 31 Mei 2016 / 18:46 WIB
Kemtan optimalkan 4 ha sawah tadah hujan di 2017


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) berjanji akan mengoptimalkan lahan sawah tadah hujan untuk meningkatkan produksi. Menurut perhitungan Kemtan, ada 4 juta hektare (ha) lahan tadah hujan yang berpotensi dioptimalkan mulai tahun 2017.

Bila rata-rata produksi padi sebanyak 5,5 juta ha gabah per 1 juta ha lahan sawah, maka ada potensi tambahan produksi gabah tahun depan 22 juta ton gabah atau setara 11 juta ton beras.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, lahan tadah hujan itu selama ini menjadi lahan tidur. Agar lahan ini dapat dioptimalkan, maka perlu adanya pengairan sehingga bisa berproduksi. Untuk itu, ia berjanji akan mengoptimalkan pembangunan irigasi di setiap sungai yang ada untuk mengairi lahan tadah hujan.

"Lahan seluas 4 juta ha itu harus dibangunkan, kami akan optimalkan pengairannya dengan membangun irigasi dan embung atau danau untuk meningkatkan produksi padi," ujar Amran, Selasa (31/5).

Ia mengatakan saat ini, total luas lahan sawah di seluruh Indonesia mencapai 8,1 juta ha. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) produksi gabah kering giling (GKG) pada tahun 2015 lalu mencapai 74,9 juta ton dari lahan 8,1 juta ha tersebut. Dengan adanya tambahan lahan seluas 4 juta ha, maka potensi tambahan produksi beras mencapai 11 juta ton.

Amran menargetkan tahun 2017 seluruh lahan pertanian seluas 4 juta ha lahan tadah hujan sudah bisa dialiri sungai dan berporduksi. Untuk perluasan lahan ini, Kemtan akan mengambilnya dari anggarannya dari Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kemtan tahun 2017. Karena itu, Kemtan belum menyatakan berapa persis anggaran yang disiapkan untuk itu. Tapi sebagai perbandingan,

Direktur Jenderal PSP Sumarjo Gatot Irianto mengatakan sebagai perbandingan total anggaran PSP tahun 2016 sebesar Rp 11,069 triliun. Untuk pagu anggaran Perluasan dan Perlindungan Lahan disiapkan Rp 4,037 triliun dan per 30 Mei sudah terealisasi 22,53%. Sementara untuk pagu anggaran Irigasi Pertanian sebesar Rp 1,493 triliun dan baru terealisasi 54,14% dan anggaran alat mesin pertanian Rp 4,137 triliun yang sudah terealisasi 19,69%.

Kemtan menargetkan, pembangunan 3 juta hektare lahan irigasi tersier selesai diperbaiki selama 2015-2017, dengan pengerjaan 1 juta hektare setiap tahunnya. Pada 20151,5 juta hektare irigasi tersier selesai diperbaiki dan ditargetkan 469.532 hektare jaringan irigasi selesai diperbaiki tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×