kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lelang batal, Pertamina garap 8 proyek kilang mini


Selasa, 25 April 2017 / 17:33 WIB
Lelang batal, Pertamina garap 8 proyek kilang mini


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akhirnya membatalkan lelang delapan proyek kilang mini. Pemerintah bahkan memutuskan untuk menyerahkan delapan proyek kilang mini tersebut ke PT Pertamina (persero).

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja menyebut, keputusan menyerahkan delapan proyek kilang mini tersebut sesuai arahan Menteri ESDM Ignasius Jonan. Pertamina dianggap lebih mengerti bisnis kilang dan proses mencari partner untuk proyek kilang. Terlebih lagi Pertamina akan menjadi off taker dari delapan kilang mini tersebut.

"Pak Menteri memberi arahan bahwa kilang mini ini didiskusikan dengan Pertamina. Kalau bisa ditugaskan kepada Pertamina, maka akan ditugaskan ke Pertamina," kata Wiratmaja, Selasa (25/4).

Wiratmaja menyebut, nantinya Pertamina yang akan mencari partner untuk delapan proyek kilang mini tersebut. Dengan begitu, lelang kilang mini klaster 8 yang berada di Maluku pun dihentikan.

"Tadinya kan sudah ada yang sudah dilelang yang di Maluku, makanya lelangnya disetop. Arahan Pak Menteri ditugaskan kepada Pertamina, nanti Pertamina yang cari partner jadi bukan kami yang di (Ditjen) Migas," jelasnya.

Proses lelang kilang mini klaster 8 sejatinya sudah melewati tahapan administrasi dan telah menyisakan lima calon investor yaitu PT Alam Bersami Sentosa, PT Tri Wahana Universal, KSO PT Remaja Bangun Kencana Kontraktor-Changling Petrochemical Engineering Design Co. Ltd, PT Aliansi Lintas Teknologi dan KSO PT Harmoni Drilling Services-Oceannus Co. Ltd. Kelima perusahaan yang telah lolos tahapan administrasi itu telah mengambil dokumen pemilihan.

Wiratmaja mengaku keputusan ini masih didiskusikan dengan Pertamina, terutama mengenai cara penugasan untuk delapan klaster.

Wiratmaja juga menyebut dengan penugasan proyek kilang mini tersebut, maka jumlah klaster yang nantinya akan dilelang oleh Pertamina bisa bertambah atau berkurang. "Kalau delapannya kan berdasarkan lokasi yang marjinal ya jauh dari mana-mana, bisa jadi tambah bisa jadi berkurang, bisa juga di tempat lain," tuturnya.

Seperti diketahui, pemerintah telah menetapkan delapan klaster kilang mini yang terdiri dari klaster Sumatera Utara (blok Rantau dan Pangkalan Susu), klaster Selat Panjang Malaka (lapangan EMP Malacca Strait dan Petroselat), dan klaster Riau (Blok Tonga, Siak, Pendalian, Langgak, West Area, dan Kisaran). Klaster lainnya, klaster Jambi (blok Palmerah, Mengoepeh, Lemang, dan Karang Agung), klaster Sumatera Selatan (blok Merangin II dan Ariodamar), klaster Kalimantan Selatan (blok Tanjung, klaster Kalimantan Utara terdiri dari blok Bunyu, Sembakung, Mamburungan, dan Pamusian Juwata), dan klaster Maluku (Oseil dan Bula).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×