kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Maskapai asing berebut kue jamaah umrah


Senin, 01 Desember 2014 / 08:30 WIB
Maskapai asing berebut kue jamaah umrah
ILUSTRASI. PNM are not the Best Solution for SOEs Health


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

JAKARTA. Antrean panjang bagi calon jamaah haji membuka bisnis baru ibadah umrah. Dalam lima tahun terakhir jumlah jamaah umrah kian membludak.

Mengutip data Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji Khusus, jumlah jamaah umrah tahun 2009 adalah 79.895 jamaah. Pada tahun 2013 jumlah jamaah melejit menjadi 713.257 jamaah. Dengan asumsi pertumbuhan lebih dari 2013 yang naik 40%, tahun ini jumlah jamaah bisa menembus satu juta jamaah.

Jika tiap jamaah umrah rata-rata membayar sekitar Rp 20 juta, omzet bisnis ini bisa mencapai Rp 20 triliun per tahun. Harumnya kue bisnis wisata rohani inilah yang membuat maskapai asing untuk membuka rute dari Indonesia menuju Arab Saudi, seperti Jeddah dan Madinah.

Seperti yang dilakukan oleh Saudi Arabian Airlines yang akan menambah dua rute penerbangan yakni Kualamu, Sumatra Utara-Jeddah mulai 7 Desember 2014 dan rute Juanda Surabaya-Madinah mulai 9 Desember 2014.

Kepada KONTAN akhir pekan lalu, Thea Setyawati, Branch Manager Area Surabaya PT Ayu Berga Indonesia for Saudi Arabian Airlines, bilang, "Saat ini permintaan untuk umrah sangat tinggi di Indonesia. Saudi Arabian Airlines memang banyak mengangkut jamaah umrah dan pebisnis," katanya.

Mereka memprediksi tingkat keterisian penumpang 75%. Target itu masih lebih kecil dari tingkat keterisian penumpang di dua yang sudah lebih dahulu diterbangi, yakni rute Jakarta-Jeddah dan Jakarta-Madinah, yakni 85%.

Emirsyah Sattar, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk juga melihat prospek penerbangan umrah masih bagus. "Awal 2015 kami juga menambah frekuensi penerbangan umrah," kata Emir.

Adji Gunawan, President  & Chief Executive Officer  PT Jasa Angkasa Semesta menyebut maskapai sekelas, Ethiopian Airlines dan Pakistan International Airlines rela menjemput penumpang umrah dari Indonesia.

Selain serbuan maskapai penerbangan dari Timur Tengah, saat ini industri penerbangan menghadapi kebijakan ASEAN Open Sky. Dalam catatan Kementerian Perhubungan setidaknya ada maskapai dari 20 negara baik dari Asia, Afrika dan Eropa. siap terbang ke Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×