Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Mayapada Group berencana membangun 17 rumahsakit berbendera Mayapada pada tahun ini. Dua lokasi pembangunan sudah mereka tetapkan. Lokasi pertama, di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Sejatinya, pembangunan rumahsakit ini adalah pengembangan dari rumahsakit yang sudah berdiri di lokasi itu, yakni Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS). Lokasi kedua, di Jawa Timur, tepatnya di sebelah barat Kota Surabaya.
Sementara lokasi 15 rumahsakit lagi akan tersebar di beberapa kota. Tiga di antaranya adalah di Jalan Dago (Bandung), Banjarmasin dan Makassar.
"Kami masih mencari tempat yang terbaik untuk provinsi yang lainnya," ucap Dato Sri Tahir, pendiri Mayapada Group kepada KONTAN, Selasa (19/1).
Yang pasti, Mayapada Group tak mau asal menambah jaringan rumahsakit. Mereka berambisi membangun rumahsakit dengan fasilitas dan pelayanan yang lengkap. Mimpi Mayapada Group adalah ingin menyamai rumahsakit The Singapore General Hospital di Singapura.
Oleh karenanya, grup perusahaan tersebut bekerjasama dengan National University Hospital Singapore. Agar rencana tak menguap menjadi mimpi di siang bolong, Mayadapa Group sadar harus menyediakan dana besar untuk investasi.
Saat ini mereka sedang menghitung dana belanja modal alias capital expenditure (capex) untuk mendanai ekspansi rumahsakit tersebut. Sejauh ini, perkiraan total capex untuk membangun 17 rumahsakit tersebut mencapai Rp 5 triliun.
"Sebesar Rp 2 triliun berasal dari modal sendiri dan Rp 3 triliun berasal dari pinjaman," terang Dato Sri Tahir.
Sebelumnya, Mayapada Group mengabarkan rencana membangun 50 rumahsakit dalam dua tahun ke depan, atau hingga 2017. Mereka membangun rumahsakit melalui PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. Total 50 rumahsakit tadi akan berisi 6.000-7.000 tempat tidur.
Biaya investasi untuk membangun satu rumahsakit sebesar Rp 50 miliar - Rp 250 miliar, tergantung lokasi. Manajemen Mayapada Group memastikan, akan selektif memilih lokasi pembangunan rumahsakit.
Tujuan mereka agar tak mematikan keberadaan rumahsakit milik pemerintah di dekatnya. Saat ini Mayapada Group sudah mengoperasikan dua rumahsakit, yaitu di Tangerang, Banten dan Jakarta Selatan. Keduanya berisi total 500 tempat tidur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
