kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menteri ESDM resmikan 21 unit pembangkit listrik EBT di NTT


Minggu, 25 Maret 2018 / 17:42 WIB
Menteri ESDM resmikan 21 unit pembangkit listrik EBT di NTT
ILUSTRASI.


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meresmikan sumur bor air tanah dan pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) untuk masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Sabtu (24/3). Peresmian dihelat di Desa Welai Timur, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, NTT.

Pembangunan sumur bor air tanah di Desa Welai Timur menggunakan pembiayaan APBN Kementerian ESDM tahun 2017. Dengan kedalaman 125 meter dan debit air sekitar 2 liter per detik, sumur bor dimaksud dapat melayani hingga 2.800 jiwa per sumur. Menurut salah satu warga di lokasi, sebelumnya mereka mengeluarkan Rp 150.000 per satu tangki air (ukuran truk) untuk kebutuhan keluarga kurang dari sebulan.

Sumur bor di Desa Welai merupakan satu dari 12 sumur di delapan kabupaten di NTT yang diresmikan Menteri ESDM pada kesempatan itu. Keduabelas sumur bor tersebut dibangun dengan pembiayaan APBN tahun 2016-2017. Dalam 12 tahun terakhir, Kementerian ESDM telah membangun 1.782 sumur bor air tanah yang dapat melayani sekitar 5 juta jiwa, termasuk 90 sumur diantaranya tersebar di wilayah NTT yang dapat melayani sekitar 75 ribu jiwa.

Sementara, pembangkit listrik EBT yang turut diresmikan dalam kesempatan kali ini sebanyak 21 unit yang tersebar di lima kabupaten di NTT dan melistriki sekitar 2.737 keluarga yang sebelumnya tidak menikmati listrik. Sebanyak 21 pembangkit listrik EBT tersebut terdiri dari dua Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Bandara (700 kWp), 16 PLTS terpusat (680 kWp) dan tiga pembangkit listrik tenaga mikro hidro (136 kW).

Dengan total kapasitas sebesar 1.516 kWp (kilowatt peak), pembangkit listrik EBT tersebut dibangun dengan pembiayaan APBN tahun 2016-2017. "Anggaran dari rakyat kembali lagi ke rakyat," ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama, Kementerian ESDM Agung Pribadi, dalam siaran pers, Sabtu (24/3).

Pada kesempatan tersebut, Menteri ESDM juga memberikan secara simbolik lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE) untuk delapan desa di tiga kabupaten di NTT. Total 1.747 LTSHE akan diberikan untuk warga di tiga kabupaten, yaitu Alor, Sumba Tengah dan Sumba Timur dengan pembiayaan APBN 2018.

Menteri ESDM mengapresiasi dukungan dari Pemerintah Provinsi dan Kabupaten di NTT, di mana sumur bor dan pembangkit listrik EBT tersebut, sebagian besar proses serah terimanya sudah selesai. Selanjutnya, proses pengelolaan, pemeliharaan dan pengembangan dapat dilakukan masyarakat setempat di bawah pembinaan daerah.

Energi dan air merupakan bagian penting dalam menunjang aktivitas kehidupan sehari hari masyarakat. Menyediakan energi dan air secara merata di berbagai daerah dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Semoga dengan dibangunnya sumur bor air dan pembangkit listrik EBT di wilayah NTT ini dapat meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat setempat," ujar Agung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×