kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mercedes-Benz terancam keluar dari Gaikindo


Selasa, 02 Januari 2018 / 10:55 WIB
Mercedes-Benz terancam keluar dari Gaikindo


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) menolak memberikan data penjualan wholesales ke Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Alhasil posisinya sebagai anggota Gaikindo pun terancam dikeluarkan.

Pabrikan asal Jerman itu terakhir kali memberikan data penjualan wholesales ke Gaikindo pada April lalu. Selebihnya, sejak Mei sampai November kemarin, penjualan Mercedes di data Gaikindo tertulis nihil karena tidak lagi menyuplai data yang dibutuhkan. Dari data Gaikindo sampai April, penjualan pabrikan ke diler (wholesales) tercatat 1.380 unit.

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie D Sugiarto menyatakan, pengurus Gaikindo akan membahas hal ini di bulan Januari ini. Hal ini karena MBDI tidak memenuhi syarat menjadi angggota Gaikindo. "Yaitu menyampaikan data penjualan atau produksi yang menjadi kewajiban Gaikindo sesuai PMK 79/2013 dan mengizinkan Gaikindo mengupload data tersebut di website Gaikindo agar menjadi data publik yang dapat diakses oleh siapa saja," kata Jongkie kepada Kontan.co.id, Senin (1/1).

Menurut Jongkie, dalam waktu dekat pihaknya akan segera memutuskan posisi Mercedes-Benz. Karena menjaga asas fairness anggota lain yang sudah mematuhi Peraturan Menteri Keuangan Tersebut.

Deputy Director Sales Operation Mercedes Benz Passenger Cars, Kariyanto Hardjosoemarto menyatakan, sampai saat ini status Mercedes Benz masih menjadi anggota. Menurut dia, kejadian ini berawal dari kantor pusat yang masih punya perhatian khusus mengenai data sharing. "Kami masih mendiskusikan apakah cukup sharing sampai di angkat totalnya atau harus sharing sampai detail per variannya," kata Kariyanto kepada Kontan.co.id, Senin (1/1).

Menurut Kariyanto, akhir bulan ini diharapkan bisa selesai persoalan. "Ini menyangkut anti trust aspect jadi dalam beberapa bulan ini kami terus berdiskusi dengan Gaikindo untuk cari titik temu," jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×