kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,46   6,00   0.65%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Millennium memacu jalur pemasaran pasar modern


Jumat, 12 Desember 2014 / 11:07 WIB
Millennium memacu jalur pemasaran pasar modern
ILUSTRASI. Harga Saham PTBA Anjlok, GOTO Menghijau di Perdagangan Bursa Senin (26/6). KONTAN/Baihaki/30/12/2022


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Millennium Pharmacon International Tbk siap menggeber strategi agar tak terlibas dalam persaingan industri farmasi. Perusahaan yang tercatat dengan kode SDPC di Bursa Efek Indonesia menyiapkan empat jurus tahun depan.

Pertama, bersinergi dengan PT Errita Pharma, yang tak lain adalah sister company SPDC. Rencananya, Millennium akan menjadi distributor 80% produk obat besutan Errita Pharma. "Dengan begitu lebih gampang melakukan negosiasi soal distribution fee dan pembayaran akan lebih mudah," ujar Direktur Utama Millennium Pharmacon International Mohamad Muhazni bin Mukhtar kepada KONTAN, Kamis (11/12).

Sekadar menyegarkan ingatan, tahun 2013, Pharmaniaga International Corporation Sdn. Bhd. mengakuisisi 100% saham Errita Pharma. Pharmaniaga International adalah pemilik 55% saham Millennium. Hal ini sekaligus menempatkan perusahaan asal asal Malaysia itu sebagai pemilik saham mayoritas.

Hingga tahun ini, Millennium hanya bergerak di bisnis distribusi obat dari aneka produsen. Perusahaan itu tak memiliki pabrik produksi.

Jurus kedua, mengembangkan dan memperbaiki gudang. Millennium akan membangun  pusat pergudangan baru di kawasan Bintaro, Jakarta.

Sejatinya pengembangan gudang anyar itu untuk mengantisipasi kebutuhan tempat penyimpanan obat yang akan  membesar tahun 2016. Sebab, pada tahun 2016, Errita Pharma akan memproduksi beberapa jenis obat baru.

Tambahan gudang obat Bintaro itu akan menggenapi jumlah gudang obat Millennium menjadi tiga gudang. Satu gudang lain ada di Bandung, Jawa Barat. Lantas, satu gudang lagi ada di Surabaya, Jawa Timur. Manajemen perusahaan itu memanfaatkan gudang Surabaya untuk mendistribusikan obat ke wilayah Indonesia bagian timur.

Strategi ketiga dari manajemen Millennium adalah menambah portofolio produk. Perusahaan itu akan meningkatkan pengembangan obat kategori over the counter (OTC) dan alat kesehatan ke berbagai saluran distribusi.

Pasar modern

Terakhir, memperluas area distribusi. Sejauh ini, Millennium mendistribusikan obat ke 1.600 rumahsakit dan 12.000 apotek. "Penambahan produk baru itu secara tidak langsung akan mampu menambah area distribusi kami secara geografis," ujar Mohamad.

Selain itu, Millennium akan mengejar jalur distribusi lain yakni ke pasar modern. Maklum, kontribusi penjualan melalui pasar modern porsinya baru 10% terhadap total penjualan.

Kontribusi penjualan terbesar masih dari apotek sebesar 60% lalu disusul kontribusi penjualan dari rumahsakit sebesar 30%.

Meski berkontribusi terkecil, rupanya pertumbuhan penjualan pasar modern justru terbesar. Tahun lalu, pertumbuhannya mencapai 40%. 

Tanpa menyebutkan nilai pasti, manajemen perusahaan itu mengincar pertumbuhan 20% penjualan pasar modern pada 2015 mendatang. "Kekuatan kami memang medical channel tapi kami tidak ingin tertinggal dengan pesaing lain," kata Mohamad.

Sayang, meski telah membeberkan aneka strategi tahun depan, perusahaan itu juga tak memperinci alokasi belanja modal tahun depan. Manajemen SDPC hanya memastikan jika jumlahnya bakal lebih besar dari alokasi belanja modal tahun ini yakni Rp 5 miliar. Biaya pengembangan infrastruktur seperti pembangunan gudang yang membutuhkan belanja modal lebih besar dari alokasi tahun ini.

Pertumbuhan penjualan double digit juga menjadi target kinerja tahun 2015 secara keseluruhan. Hingga Oktober 2014, perusahaan itu menyatakan telah mencetak pertumbuhan pendapatan 9,34%, atau sekitar Rp 1,1 triliun.

Sementara catatan penjualan hingga November mencapai Rp 1,32 triliun. Oleh karena itu, Millennium optimistis mengantongi penjualan minimal Rp 1,4 triliun dan maksimal Rp 1,5 triliun hingga pungkasan 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×