kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Okupansi Hotel Indonesian Paradise Property (INPP) Capai 90% pada Momen Lebaran 2024


Sabtu, 04 Mei 2024 / 14:53 WIB
Okupansi Hotel Indonesian Paradise Property (INPP) Capai 90% pada Momen Lebaran 2024
ILUSTRASI. PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) ungkap lonjakan tingkat hunian pada periode libur lebaran 2024


Reporter: Muhamad Aghasy Putra | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) ungkap bahwa pihaknya sebagai emiten perhotelan alami lonjakan tingkat hunian pada periode libur lebaran 2024.

Elvan Prawira, Deputy Chief Operating Officer PT Indonesian Paradise Property mengatakan bahwa okupansi di berbagai daerah memiliki dinamika yang unik dan pihaknya akui ini sudah sesuai dengan proyeksi manajemen.

“Pada destinasi liburan seperti Bali, hotel-hotel yang dikelola oleh Paradise Indonesia mengalami tingkat okupansi yang mencapai 70%-90%,” kata Elvan saat ditanya Kontan pada Sabtu, (04/05)

Baca Juga: Okupansi Hotel Paradise Indonesia Capai 70% pada Akhir Ramadan

Menurutnya, meskipun  hasil sudah sesuai dengan proyeksi manajemen, tingkat hunian selama periode libur Lebaran tidak mencapai puncaknya karena sebagian wisatawan lebih memilih untuk pulang kampung daripada berlibur.

“Sementara itu, di daerah yang lebih fokus pada bisnis seperti Batam dan Jakarta, tingkat hunian cenderung stabil di kisaran 70-80%. Namun, di Makassar, terdapat sedikit perbedaan. Hotel Hyatt Place Makassar yang baru dibuka oleh Paradise Indonesia pada Februari 2024, mencatat tingkat okupansi mencapai 90%,” tambahnya.

 

INPP melihat tren positif daripada antusiasme masyarakat Makassar dalam menyambut hotel Bintang 4 bertaraf internasional. Hal ini sejalan dengan harapan target marketnya dalam menghadirkan Hyatt Place di Makassar. Lebih lanjut, pihaknya melihat adanya momentum pada musim liburan di bulan juni – juli mendatang.

“Pada bulan Juni-Juli, saat musim liburan mencapai puncak, destinasi wisata seperti Bali memasuki periode high season yang berlangsung cukup lama. Situasi ini serupa dengan tahun 2023 dan kami optimis mendapatkan hasil maksimal,” tutupnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×