kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pabrik Oppo di Indonesia mulai produksi Maret 2015


Selasa, 04 November 2014 / 10:52 WIB
Pabrik Oppo di Indonesia mulai produksi Maret 2015
ILUSTRASI. Gedung kantor pusat Pertamina di Jakarta Pusat.


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pabrikan ponsel asal China, Oppo berinvestasi US$ 30 juta untuk membangun pabrik ponsel pertama di Indonesia. Pabrik yang berlokasi di Tangerang ini ditargetkan beroperasi Maret 2015 dengan kapasitas produksi 500.000 unit ponsel per bulan.

Jet Lee, Chief Executive Officer PT Indonesia Oppo  Electronics, menyatakan, pembangunan pabrik sudah dimulai sejak Juni 2014. "Kami telah melaksanakan survei ke lokasi pabrik Juni, kami harap pabrik itu bisa beroperasi Maret 2015," kata Lee pada KONTAN, Senin (3/11). 

Pabrik yang berada di luas areal 20.000 meter persegi ini akan menjadi pabrik pertama Oppo di luar China. Ketertarikan Oppo bangun pabrik di Indonesia setelah perusahaan mencicipi pasar ponsel selama satu setengah tahun di Indonesia. "Pasar Indonesia besar dan menarik bagi produsen smartphone," ujar Lee.

Walaupun terbilang baru di pasar Indonesia, namun Oppo sudah mengambil ceruk pasar 6% atau sekitar 200.000 unit ponsel per bulan. Tahun ini, Oppo punya misi menjual 2 juta unit ponsel di Indonesia.

Jika pabrik beroperasi, Oppo menargetkan penjualan naik menjadi 300.000 unit ponsel per bulan atau setara 10% dari pangsa pasar. Sebelum pabrik usai, Oppo mengimpor ponsel dari pabriknya di Dongguan, China.

Adapun untuk bahan baku pabrik ponselnya, Oppo mengandalkan impor dari China. Namun, tak menutup kemungkinan sebagian dipasok dari dalam negeri. "Saat ini kami masih dalam tahap pengkajian untuk mengidentifikasi material dari Indonesia yang dapat memenuhi standar kami," terang Lee.

Ia menambahkan, hadirnya pabrik Oppo di Indonesia akan membuat pangsa pasarnya dan membuat Indonesia menjadi pangsa pasar kedua setelah China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×