kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina resmi akuisisi Inpex Jawa


Kamis, 30 September 2010 / 14:19 WIB
Pertamina resmi akuisisi Inpex Jawa


Reporter: Gentur Putro Jati |

JAKARTA. PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Energi (PHE) resmi mengakuisisi 100% kepemilikan saham INPEX Jawa Limited (IJL). Sebelumnya, PHE dan INPEX telah menandatangani Share Purchase Agreement atas pembelian tersebut pada 7 September 2010 di Jakarta. Nah, proses akuisisi telah selesai dengan dilaksanakannya acara closing pembelian di Tokyo pada hari ini.

"Langkah akuisisi ini merupakan upaya Perseroan mengejar target produksi sebesar 1 juta BOEPD pada 2015," imbuh Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ke depan, imbuh Karen, Pertamina akan fokus mengelola dan mengoperasikan lapangan-lapangan offshore.

INPEX Jawa Ltd, merupakan perusahaan migas Jepang yang saat ini menjadi pemegang 7,25% participating interest di blok Offshore North West Jawa dan memiliki 100% saham di INPEX Sumatera Ltd yang memegang 13,06744% Participating Interest di blok Offshore South East Sumatera (OSES).

IJL sebelumnya dimiliki oleh tiga perusahaan asal Jepang yakni INPEX CORPORATION sebesar 83,5%, Shoseki Overseas Oil Development Co. Ltd. (“Shoseki”) sebesar 12,5% dan JX Nippon oil & Gas Exploration Corporation sebesar 4%. Selain menjadi pemegang 7,25% PI di blok ONWJ, IJL juga memiliki 100% sahan INPEX Sumatera Ltd (ISL) yang memiliki 13,06744% participating interest pada blok Offshore South East Sumatera (OSES).

Akuisisi ini juga diharapkan mampu menambah kepastian pasokan minyak yang masuk ke kilang-kilang domestik sehingga dapat menjaga ketersediaan stok bahan baku minyak untuk masyarakat. Pasalnya, hasil minyak mentah blok ONWJ saat ini disalurkan ke kilang Cilacap, sementara minyak dari OSES akan dialirkan ke kilang di Balikpapan dan Balongan.

Direktur Utama PHE Dwi Martono memastikan akuisisi ini akan menambah jumlah produksi minyak dan gas Pertamina. "Produksi minyak akan bertambah sebesar 7.400 barrel oil per day (BOPD) sedangkan produksi gas bertambah 24,3 MMSCFD. Terdiri dari blok ONWJ, akan ada tambahan sebesar 2.200 BOPD untuk minyak dan 15,3 MMSCFD untuk gas. Sementara dari blok OSES tambahan minyak sebesar 5.200 BOPD dan gas 9 MMSCFD," ujar Dwi.

Dwi berharap pembelian ini mampu meningkatan kontrol Pertamina atas blok ONWJ. Hal ini sangat dimungkinkan karena saat ini Pertamina menjadi pemilik mayoritas dengan bertambahnya kepemilikan Pariticipating Interest menjadi sebesar 53,25% (sebelumnya Pertamina telah memiliki 46% participating interest melalui PHE ONWJ).

Dengan demikian maka kinerja produksi di blok ONWJ diharapkan dapat terus dioptimalkan. Sejak diakuisisi oleh Pertamina, produksi minyak blok ONWJ terus meningkat dari 22.000 BOPD menjadi hampir 28.000 BOPD di tahun 2010. Bahkan, di tahun 2011 produksi ditargetkan meningkat sebesar 16% atau mencapai 31.000 BOPD.

Blok ONWJ saat ini memasok kebutuhan gas untuk pabrik pupuk PT Pupuk Kujang di Cikampek dan Karawang, pembangkit listrik milik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN). Sementara blok OSES memasok untuk kebutuhan PLN. Sedangkan untuk minyak, blok ONWJ saat ini memasok untuk kebutuhan kilang Pertamina di Cilacap sedangkan OSES sebagian besar digunakan untuk memasok kebutuhan kilang Pertamina di Balikpapan dan Balongan.

Salah satu PSC pertama di Indonesia

PHE adalah salah satu anak perusahaan Pertamina yang merupakan strategic operational armlength dalam mengelola portofolio bisnis hulu migas baik Wilayah Kerja (WK) yang ada di dalam maupun di luar negeri (selain eksisting WK yang dikelola oleh Pertamina EP). Di dalam negeri, PHE bertindak selaku operator yang mengelola 8 WK dalam bentuk Joint Operating Body (JOB-PSC) dan 1 Production Sharing Contract di Blok ONWJ dengan sejumlah partner. Selain itu, PHE juga memiliki Participating Interest (PPI) di 16 Wilayah Kerja yang dikelola oleh partner. Di luar negeri, PHE telah mengelola 9 blok di 7 negara (Malaysia, Vietnam, Qatar, Libya, Sudan, Iraq dan Australia).

Selain Minyak dan Gas, PHE juga mengelola WK Gas Metana Batubara (GMB). Hingga saat ini PHE telah menandatangani 4 PSC GMB; yang pertama untuk WK Blok Sangatta I & Blok Sangatta II di Kalimantan Timur, serta Tanjung Enim dan Sumatera Enim untuk Sumatera Selatan.

Sementara Blok OSES merupakan salah satu lapangan produksi migas terbesar di Indonesia. Semenjak minyak pertama berhasil diproduksi tahun 1971, hingga saat ini total produksi di blok tersebut telah mencapai 1,2 milyar barrel. Terletak di bagian tenggara pulau Sumatera, kontrak PSC OSES pertama kali ditandatangani September 1968 antara PERTAMINA dengan IIAPCO, kemudian direvisi Desember 1991, diperpanjang sejak September 1998 dan akan berakhir pada 6 September 2018. Blok PSC OSES dibagi menjadi tiga unit bisnis, yaitu North Business Unit, Central Business Unit, dan South Business Unit. Terdiri atas 34 field, 51 platform, dan 410 sumur produksi.

OSES memiliki dua lapangan produksi minyak terbesar yakni Cinta di bagian selatan dan Widuri di bagian utara dengan jaringan pipa bawah laut sepanjang 513 km. Saat ini blok tersebut dikuasai oleh CNOOC selaku operator dengan kepemilikan saham sebesar 65.540900%, INPEX Sumatra Ltd. (kini dimiliki oleh PHE) dengan 13,06744%, KNOC 8,908588% , Talisman 7,483068% dan Orchard Group (Salamander) dengan kepemilikan 5% saham.

Lalu blok ONWJ merupakan salah satu PSC pertama di Indonesia, kegiatan operasi dimulai tahun 1971 dengan nama Atlantic Richfield Indonesia (ARII), kemudian berganti ke BP West Java. Pada bulan Juli 2009 Pertamina mengambgila alih 100% kepemilikan BP ONWj selaku operator di ONWJ dan mengganti namanya menjadi Pertamina Hulu Energi ONWJ (PHE ONWJ).

Suplai gas domestik dimulai tahun 1993 ke PLN Muara Karang. PSC ONWJ terletak di Selatan Laut Jawa, sebelah Utara pulau Jawa bagian Barat, membentang dari Utara Jakarta sampai Utara Cirebon, dengan pipa bawah laut sepanjang 1.250 km. Kontrak PSC ONWJ ditandatangani 18 Agustus 1966, berlaku efektif 19 Januari 1967, dan diperbarui (renewal) efektif tanggal 19 Januari 1997 dan akan berakhir 19 Januari 2017. Blok PSC ONWJ terdiri atas 52 field, 218 struktur, 141 platform (82 aktif), 709 sumur (489 sumur produksi). Komposisi kepemilikan blok ONWJ adalah Pertamina Hulu Energi ONWJ Ltd. (Operator) sebesar 46%, CNOOC ONWJ Ltd. 36,7205%, INPEX Java Ltd. 7,25% (kini dimiliki oleh PHE), Talisman Resources (N.W Java) Ltd. sebesar 5,0295% dan Salamander Energy (Java) Ltd. 5%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×