Reporter: Elisabeth Adventa, Noverius Laoli | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Keputusan Kementerian Pertanian (Kemtan) menutup total izin impor jagung mulai tahun 2017 membuat industri pakan ternak di dalam negeri harus memutar otak agar bisnisnya tetap berjalan. Salah satunya adalah dengan membangun infrastruktur mesin pengering jagung dan gudang penyimpanan jagung.
Selama tahun 2016, industri pakan telah menyerap panen jagung lokal sebanyak 4,2 juta ton atau lebih tinggi dari tahun 2015 yang sebanyak 4 juta ton. Volume penyerapan sebanyak itu perlu diikuti pembangunan infrastruktur pasca panen. Dengan begitu, hasil panen bisa dimanfaatkan maksimal untuk jangka waktu produksi yang lebih lama.
Tahun ini, ada tiga perusahaan pakan yang akan membangun gudang baru. Mereka itu adalah PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, dan PT Cheil Jedang Superfeed (CJ Superfeed).
Koordinator Pembelian Wilayah Barat Japfa Comfeed Johan mengatakan, Japfa berencana menambah enam silo baru tahun ini dengan total kapasitas penyimpanan sebesar 42.000 ton. Itu artinya, rata-rata kapasitas satu silo sekitar 7.000 ton. "Biaya investasi yang dibutuhkan untuk membangun satu silo cukup beragam, tergantung kapasitasnya, yakni sekitar US$ 170 hingga US$ 220 per ton," ujarnya, Selasa (24/1).
Menurut Johan, Japfa akan menggelontorkan investasi untuk konstruksi dryer plus wet corn silo sekitar US$ 1,5 juta-US$ 2,5 juta dengan kapasitas 1.000 ton per hari. Investasi tersebut belum termasuk biaya menyediakan gudang penyimpanan berkapasitas 3.000 ton-45.000 ton setiap tiga hektare.
Saat ini, Japfa sudah memiliki silo di 14 lokasi. Dari jumlah itu, 11 silo sudah memiliki mesin pengering.
Vice President Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) Desianto Budi Utomo mengatakan, CPIN juga berencana menambah silo dan dryer tahun ini. Silo dan dryer baru akan kami bangun di Cirebon dan Semarang. Kapasitas silo sekitar 15.000 ton-25.000 ton. Sedangkan dryernya 700 ton-1.000 ton per hari, ujarnya .
Pada tahun 2018, CPIN berencana membangun silo dan dryer di Gorontalo. Kapasitas silo mencapai 10.000 ton dan kapasitas dryer 500 ton per hari. Silo dan dryer baru tersebut rencananya akan dibangun dekat dengan lokasi pabrik atau tidak jauh dari sentra penanaman jagung.
Produsen pakan CJ Group berencana membangun satu pabrik pakan baru di Semarang dan Kalimantan Selatan yang dilengkapi silo. CJ juga berencana menambah silo dan mesin pengering di Medan dan Lampung.
Pembangunan infrastruktur jagung pasca panen ini diharapkan menjadikan operasional perusahaan pakan itu tak terganggu meski tidak ada impor jagung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News