kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi cengkih 2017 diperkirakan anjlok tajam


Selasa, 23 Januari 2018 / 17:51 WIB
Produksi cengkih 2017 diperkirakan anjlok tajam
ILUSTRASI. HARGA CENGKIH


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi cengkih saat ini belum bisa diperkirakan karena kondisi cuaca masih terus berubah-berubah. Bila musim hujan terus berlangsung, produksi cengkih diperkirakan akan anjlok seperti tahun 2017.

“Kalau hujan tidak terus menerus, berarti panennya bagus. Namun saat ini hujan kadang datang tiba-tiba,” ujar Sekretaris Jenderal Asosiasi Petani Cengkeh Indonesia (APCI) I Ketut Budiman, Selasa (23/1).

Tahun sebelumnya, produksi cengkih diperkirakan hanya berkisar 11.000 ton. Padahal, dalam kondisi normal produksi nasional bisa mencapai 110.000-120.000 ton dalam setahun.

Meski produksi cengkih petani anjlok, I Ketut menjelaskan harga cengkih saat ini masih rendah atau berada di bawah Rp 100.000 per ton. “Ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga. Salah satunya faktor spekulasi, di mana para pemilik modal mungkin baru mengeluarkan stoknya ketika pasokan tidak ada,” ujar I Ketut.

Saat ini pemerintah pun tengah gencar meningkatkan produksi rempah, di mana salah satunya adalah cengkih. I Ketut memandang, bila pemerintah ingin meningkatkan produksi tersebut, maka pemerintah pun harus memiliki rencana yang jelas.

I Ketut mengatakan, pemerintah harus bisa merencanakan besaran produksi yang akan meningkat serta ke mana saja cengkih tersebut akan diserap. Apalagi, menurut I Ketut, 93% produksi cengkih pun diserap oleh industri rokok dalam negeri. Ekspor cengkih sulit dilakukan lantaran ada produsen cengkih dari negara lain.

Menurut I Ketut, kebutuhan cengkih industri dalam negeri berkisar 100.000 ton dalam setahun. “Kalau produksinya normal, itu sudah oversupply, kalau ditambah lagi sementara pemanfaataannya tidak efektif juga, petani bisa rugi,” ujar I Ketut.

Sementara, bila petani merugi I Ketut memprediksi akan ada petani cengkih yang memilih untuk beralih menanam komoditas lainnya yang dianggap lebih menguntungkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×