Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan segera menaikkan tarif cukai rokok tahun depan. Menanggapi hal ini, I ketut Budiman, Sekjen Asosiasi Petani Cengkeh indonesia (APCI) mengkhawatirkan kenaikan cukai ini akan berdampak pada penurunan serapan cengkeh.
"Kalau cukai naik kan akan mengakibatkan turunnya produksi. Kalau produksi turun berarti serapan cengkeh turun. Kalau supply tetap dan permintaan turun, itu akan menekan harga," ujar I Ketut, Kamis (26/10).
Menurut I Ketut Budiman, dalam tiga tahun terakhir produksi rokok juga sudah mengalami penurunan sebesar 3%. Dia memperkirakan produksi rokok tahun depan akan kembali mengalami penurunan. Padahal, menurutnya 93% produksi cengkeh atau sebesar 110.000 ton diserap oleh industri rokok.
"Kalau produksi tahun depan normal, dan serapan rokok menurun lagi kan over supply, karena itu saya berharap pemerintah bisa merancang dari dana yang didapatkan supaya mengembangkan cengkeh bukan hanya untuk rokok,"kata I Ketut.
Sebelumnya, I Ketut juga menyampaikan bahwa saat ini harga cengkeh tidak mengalami kenaikan yang signifikan walaupun produksi cengkeh anjlok. Sebagai informasi, hingga akhir tahun produksi cengkeh diperkirakan hanya 10% dari rata-rata produksi setahun atau hanya berkisar 15.000-20.000 ton.
Sementara, harga cengkeh saat ini Rp 110.000 per kg. Meski meningkat dari harga kesepakatan Rp 80.000 per kg, namun I Ketut berpendapat petani masih merugi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News