Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan data sensus penduduk 2020 tercatat mayoritas penduduk Indonesia didominasi oleh Generasi Z yakni kelahiran pada tahun 1997-2012 dan Generasi Milenial yang dikategorikan lahir pada tahun 1981-1996.
Berdasarkan data tersebut, generasi Z tercatat sebanyak 27,94% dari total populasi dan Generasi Milenial sebanyak 25,87%. Hal ini tentu semakin mendorong percepatan penggunaan digitalisasi di Indonesia termasuk telekomunikasi dan e-commerce.
Menanggapi hal tersebut, Danny Buldansyah, Wakil Presiden Direktur 3 Indonesia menyebutkan mayoritas pelanggan 3 adalah anak muda usia 15 tahun - 35 tahun. “Bisa dibilang 80% dari total pelanggan kami adalah milenial,” katanya kepada Kontan.co.id, Senin (19/4).
Untuk itu, 3 Indonesia turut hadirkan rangkaian layanan dan produk terkini untuk memaksimalkan teknologi digital yang mereka gunakan. Misalnya saja dari kebutuhan akan produk dan varian isi ulang, ragam konten digital yang sesuai hobi dan minat pelanggan, seperti gaming, streaming, hingga berbagai program pemberdayaan anak muda di dalam aplikasi Bima+ seperti Bima Agent.
Baca Juga: Makin ramai, bank hingga fintech kolaborasi berebut pasar digital
“Selain produk dan ragam konten digital, berbagai program dan kegiatan juga telah kami luncurkan untuk menarik para pelanggan milenial, seperti Festival Ambisiku, Kejar Ambisiku, Sound of Tri, Bima Day, hingga saat ini kompetisi H3Y STAR untuk pelajar ditingkat SMP-SMA,” ujarnya,
Adapun, Danny mengatakan mayoritas pelanggan 3 adalah dari kaum milenial. Tercatat mayoritas tersebut sekitar 80% dari total pelanggan.
Selain menghadirkan layanan yang memudahkan bagi para millenial, 3 Indonesia juga menghadirkan berbagai program-program CSR diantaranya yakni Kejar Ambisiku yang mendukung anak muda merintis bisnis startup.
Kemudian program Bima Day yakni untuk mendukung anak muda yang memiliki minat di dunia musik, film, dan ekspor, dan banyak lagi program lainnya. Adapun untuk CSR di bidang pendidikan turut diadakan misalnya saja program literasi internet dan penyediaan sarana pendukung bagi pelajar di daerah terpencil, membangun sarana sekolah seperti lab komputer, lapangan basket, dan memberikan kelas/seminar bagi para pelajar.
“Selain program CSR yang kami lakukan, kami juga bekerjasama dengan pemerintah dalam mendukung program Kuota Belajar hingga Mei 2021 ini,” tutupnya.
Selanjutnya: Chatib Basri ingatkan pasar keuangan Indonesia antisipasi dampak pemulihan ekonomi AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
