kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Desak izin edar Avimac obat corona, Itama Ranoraya (IRRA) dapat rekomendasi dari BNPB


Rabu, 29 April 2020 / 14:13 WIB
Desak izin edar Avimac obat corona, Itama Ranoraya (IRRA) dapat rekomendasi dari BNPB
ILUSTRASI. PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) mendesak BPOM untuk mengeluarkan izin edar obat herbal merek Avimac. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) mendesak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mengeluarkan izin edar obat herbal merek Avimac yang ditengarai bisa mempercepat penyembuhan Corona (Covid-19). 

Sebagai informasi, Avimac adalah obat herbal dari tanaman Melaleuca Alternifolia atau tea tree sebagai obat penangkal virus Demam Berdarah (DBD) dan malaria. Pada dasarnya produk ini untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Baca Juga: Kejar target pertumbuhan kinerja 18% pada 2020, ini strategi Itama Ranoraya (IRRA)

Direktur Itama Ranoraya, Pratoto Raharjo menjelaskan surat rekomendasi itu keluar setelah IRRA menyumbangkan 3.000 tablet Avimac atau 100 botol ke BNPB pada 7 April agar bisa digunakan di wisma atlet. 

"Setelah melihat perkembangannya selama dua minggu dan ternyata hasilnya bagus, surat rekomendasi itu pun keluar dari BNPB pada 24 April 2020 agar Avimac bisa cepat mendapatkan izin edar," kata dia kepada Kontan.co.id, Rabu (29/4). 

Adapun surat itu sudah ditandatangani Kepala BNPB, Doni Monardo dan ditembuskan ke Kementerian Kesehatan dan Menko.

Pratoto berharap dengan menyampaikan surat ke BNPB semoga bisa makin mendorong BPOM untuk mengeluarkan izin edarnya. Pasalnya sudah dari 2016 Avimac belum bisa mendapat izin edar padahal Pratoto mengakui obat ini sudah mengantongi uji klinis. 

Aji Nugroho, salah satu pasien positif corona mengungkapkan, dirinya dinyatakan positif Covid-19 dan masuk ruang IGD di salah satu RSUD di Jakarta. "Selama di rawat di sana, saya minum obat dokter selain itu juga minum Avimac. Setelah itu saya merasakan banyak kemajuan setelah mengonsumsinya," jelasnya. 

Baca Juga: Itama Ranoraya (IRRA) akan distribusikan produk baru

Setelah dirawat 11 hari di rumah sakit, Aji mengakui setelah hasil swab test negatif, dia diperbolehkan pulang. 

Pratoto menambahkan jikalau izin edar sudah keluar, IRRA siap mendistribusikan Avimac. Sejauh ini Itama Ranoraya sudah produksi sampel obat lebih dari 63.000 butir. Di saat yang sama produksinya juga ditunjang dengan berhasilnya perusahaan menanam tea tree yang kandungannya mirip dengan tanaman yang dikembangkan di Australia. "Kami sudah menanamnya di Cilacap dan Purwokerto," ujar Pratoto. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×