kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45912,18   -11,31   -1.22%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini dia strategi perusahaan mesin cuci sasar pasar dalam negeri


Selasa, 16 Juli 2019 / 19:05 WIB
Ini dia strategi perusahaan mesin cuci sasar pasar dalam negeri


Reporter: Kenia Intan | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pasar mesin cuci di Indonesia yang sangat besar mendorong berbagai merek mesin cuci mengembangkan inovasi dan kapasitas produksinya. Salah satunya, seperti yang dilakukan PT Sharp Electronics Indonesia (SEID).

Pada Selasa (16/7), PT Sharp Electronic Indonesia secara resmi menambah lini produksi mesin cuci di pabriknya di  Cikarang. Kapasitas produksi yang semula 1,1 juta unit per tahun bertambah menjadi 1,5 juta unit per tahun. Adapun penambahan sebesar 400.000 unit merupakan kapasitas produksi mesin cuci satu tabung.

Sharp memang tengah menjajal pangsa pasar baru dengan produk mesin cuci satu tabung.  National Sales Senior General Manager SEID Andry Adi Utomo  melihat, pasar mesin cuci satu tabung memungkinkan berkembang sebab pangsa pasarnya sejauh ini masih kecil. Saat ini mesin cuci dua tabung masih mendominasi pasar sebesar 60% hingga 70%.

"Belum banyak kompetitor bermain di segmen mesin cuci satu tabung," katanya ketika ditemui Kontan.co.id dalam konferensi pers usai seremoni penambahan lini produksi PT Sharp Electronics Indonesia, di pabrik Sharp Karawang, Selasa ( 16/7).

Sementara itu, Sharp juga berinovasi dengan menyediakan produk-produk yang sesuai pasar Indonesia. "88% membutuhkan sesuatu yang berhubungan dengan Muslim," jelas Andry lagi. 

Oleh karenanya, Sharp meluncurkan mesin cuci untuk kain hijab. Asal tahu saja, untuk produk lain seperti lemari es, Sharp juga berinovasi dengan menciptakan lemari es halal.

Strategi serupa juga diterapkan oleh AQUA Japan. AQUA Japan berusaha menghadirkan produk-produk berkualitas yang kompetitif dan sesuai dengan kebutuhan pangsa pasar di Indonesia.

"Hal ini bisa dilihat bahwa AQUA Japan merupakan merek mesin cuci yang pertama mengeluarkan fitur Hijab mode pada Juni 2016 yang mana fitur ini dibuat untuk mengakomodasi kebutuhan konsumen Indonesia saat ini," kata Meiriano Ullman, Head of Product Planning Department AQUA Japan Indonesia kepada Kontan, Selasa (16/7).

Selain itu, menghadapi persaingan di pasar mesin cuci yang ketat, AQUA Japan menghadirkan berbagai rentang harga produk dari menengah higga tinggi dengan berbagai feature yang sesuai dengan kebutuhan pasar di Indonesia seperti Hijab Mode, AQUA Duo, dan Night Wash.

Ke depannya, AQUA JAPAN melihat pasar yang cukup membaik untuk tahun ini. dan kami sangat optimis mesin cuci AQUA Japan. Meiriano optimistis mesin cuci AQUA Japan bisa tumbuh sekitar 40% dibanding tahun sebelumnya.

Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kemenperin Janu Suryanto bilang pasar mesin cuci di Indonesia sangat besar. Hal ini tercermin dari impor mesin cuci sepanjang tahun 2018 yang mencapai Rp 110 juta dollar.

"Harapannya jumlah ini hilang dan bisa digantikan dengan ekspor," kata Janu ketika ditemui Kontan.co.id dalam kesempatan yang sama, Selasa (16/7).

Janu menambahkan, produksi di dalam negeri seperti yang dilakukan Sharp dapat mengurangi impor sekaligus meningkatkan peluang ekspor mesin cuci.

Terkait ekspor, PT SEID memiliki rencana untuk mengekspor mesin cucinya untuk pertama kali di September 2019 mendatang. Sebagai langkah awal, Sharp menargetkan ekspor mesin cuci sebesar 5% hingga 10%. Ke depannya produk mesin cuci diharapkan dapat menjadi tulang punggung ekspor Sharp. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×