kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Metropolitan Kentjana (MKPI) masih fokus pasarkan dua proyek propertinya


Senin, 20 Mei 2019 / 06:36 WIB
Metropolitan Kentjana (MKPI) masih fokus pasarkan dua proyek propertinya


Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) berharap suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI 7-Day Repo Rate bisa ditekan serendah-rendahnya. Harapannya, dapat memacu gairah pasar properti saat ini.

PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) saat ini masih memilih untuk fokus memasarkan proyek yang sudah ada.

"Kami saat ini masih memasarkan unit di apartemen Amala dan Pondok Indah Townhouse," kata Wakil Direktur Utama PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) Jeffri Tanudjaja ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat, (17/5).

Apartemen Amala merupakan proyek yang selesai dibangun di akhir tahun 2018. Masih ada beberapa unit yang memang belum terjual. " Kita masih ada unit-unit yang bagus di Amala, yang memang kita rilis belakangan," katanya lagi.

Sementara itu, Proyek Pondok Indah Townhouse merupakan perumahan eksklusif di Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Rencananya, perumahan ini berbentuk kluster hanya dengan 37 unit townhouse dengan total area sekitar 2 ha.

Jeffri menambahkan, untuk harganya masih belum dipastikan. Perumahan ini akan menyasar konsumen menengah ke atas.

Menurut data yang dihimpun Kontan.co.id, jika berjalan sesuai rencana maka pembangunan akan dikerjakan bersamaan dengan Intercontinental Service Apartment, Pondok Indah Mall 3 dan Pondok Indah Office Tower 5. Proyek teranyar ini diharapkan menjadi penopang penjualan ke depan.

Sebagai gambaran, hingga kuartal I tahun 2019 MKPI mencatatkan pendapatan dan penjualan bersih sebesar Rp 412,78 miliar turun 44,76% year on year (yoy) dari sebelumnya.

Penurunan ini diikuti oleh laba usaha dan laba tahun berjalannya masing-masing sebesar 56,42 % yoy dan 57,01% yoy menjadi Rp 156,37 miliar dan Rp 154,04 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×