kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

1.200 Petani sawit swadaya yang didampingi Musim Mas dapat sertifikasi ISPO


Selasa, 30 November 2021 / 18:03 WIB
1.200 Petani sawit swadaya yang didampingi Musim Mas dapat sertifikasi ISPO
ILUSTRASI. Petani memanen kelapa sawit di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/07). 1.200 Petani sawit swadaya yang didampingi Musim Mas dapat sertifikasi ISPO


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Lebih dari 1.200 petani swadaya dari Program Petani Sawit Musim Mas telah menjadi yang pertama di Indonesia untuk disertifikasi berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 38 Tahun 2020 tentang Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO). 

Perkebunan petani sawit ini secara kolektif mencakup lebih dari 2.700 hektar lahan, mewakili lebih dari 20% dari total 12.600 hektar lahan bersertifikat ISPO berdasarkan peraturan baru. Mereka mewakili kelompok petani swadaya terbesar yang mendapatkan sertifikasi di bawah standar baru.

Petani sawit yang mengikuti program ini adalah bagian dari tiga asosiasi petani – Asosiasi Pekebun Swadaya Kelapa Sawit Labuhanbatu (APSKS LB), Perkumpulan Pekebun Swadaya Kelapa Sawit Rokan Hulu (PPSKS Rohul) dan Asosiasi Pekebun Swadaya Kelapa Sawit Pelalawan Siak (APSKS PS), yang berlokasi di Provinsi Sumatera Utara dan Riau. Musim Mas berperan sebagai fasilitator dalam asosiasi petani.

Sejak 2011, standar ISPO Indonesia memastikan bahwa produk minyak sawit Indonesia dapat menembus pasar global dan mendukung pencapaian komitmen petani sawit Indonesia. 

Baca Juga: Sawit Sumbermas (SSMS) ingin konsolidasikan Citra Borneo Utama ke perusahaan

Sertifikasi juga menguntungkan petani dengan mendorong praktik berkelanjutan, memastikan legalitas lahan yang dimiliki, dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan setempat. 

Sejak saat itu, skema sertifikasi ditingkatkan melalui Peraturan Menteri Pertanian No. 11 Tahun 2015 dan terakhir dengan Peraturan No. 38 Tahun 2020 (ISPO 38/2020), yang bertujuan untuk memperluas area bersertifikat dan terus meningkatkan kualitas sertifikasi. 

Sertifikasi ISPO akan diwajibkan bagi semua perusahaan kelapa sawit di Indonesia, termasuk petani sawit pada tahun 2025. Selain itu, ISPO 38/2020 memperluas perlindungan hutan, dari hutan primer menjadi hutan secara umum.

Petani sawit menghadapi tantangan yang kompleks dan saling terkait seputar hasil panen, pengelolaan perkebunan, kepemilikan tanah, akses keuangan, akses pasar, dan skala ekonomi. Untuk berkontribusi terhadap mata pencaharian dan kemajuan industri, Musim Mas telah mengembangkan dan menerapkan program untuk mengintegrasikan petani swadaya ke dalam rantai pasokan minyak sawit sejak tahun 2015.

Baca Juga: Tren restrukturisasi kredit di perbankan melandai

Musim Mas melibatkan dan membantu petani sawit dalam memenuhi standar pertanian efisien yang sama dengan perkebunan industri dan menyelesaikan modul program yang mencakup komitmen agronomi dan NDPE, sehingga memberdayakan mereka untuk memproduksi secara berkelanjutan. Untuk membantu petani sawit dalam hal akses keuangan dan sertifikat tanah yang sah, program petani sawit International Finance Corporation (IFC) - Musim Mas juga didirikan pada 2015. 

Akses untuk pembiayaan berpotensi membantu petani untuk menggantikan kelapa sawit yang menua, beralih ke benih yang lebih berkualitas, membeli pupuk, atau untuk mendapatkan sertifikasi yang relevan. Pada tahun 2020, lebih dari 32.100 petani sawit telah dilibatkan, di antaranya 14% memasok langsung ke Musim Mas. 86% petani sisanya memiliki akses dan manfaat yang sama dari program ini.

General Manager of Programs and Projects Musim Mas, Rob Nicholls, menyatakan Musim Mas berkomitmen kuat untuk meningkatkan taraf hidup pekebun swadaya dan produksi minyak sawit berkelanjutan. Sebagai pemain inti dalam industri kelapa sawit Indonesia, pihaknya senang dapat mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan sertifikasi ISPO dengan menjangkau petani swadaya. 

Baca Juga: Mayoritas meningkat, simak kinerja emiten Grup Triputra hingga kuartal ketiga 2021

“Kami juga akan terus memperluas program kami untuk petani sawit. Melalui kegiatan ini, kami bertujuan untuk memberdayakan mereka dengan keterampilan teknologi, praktik pertanian berkelanjutan, dan membantu mereka berintegrasi ke dalam rantai pasokan dan pasar minyak sawit berkelanjutan,” kata Rob dalam siaran pers, Selasa (30/11).

Dedi Junaedi, Ketua Sekretariat Tim Pelaksana Rencana Aksi Nasional Kelapa Sawit Berkelanjutan dan Wakil Ketua Sekretariat Komite  ISPO, menyatakan atas nama Direktorat Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia sangat mengapresiasi upaya Musim Mas.

“Semoga pencapaian Musim Mas dan mitranya dapat memotivasi & menginspirasi koperasi/asosiasi pekebun sawit swadaya lainnya untuk berpartisipasi dalam program sertifikasi ISPO, yang juga merupakan bagian dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6/2019 tentang Rencana Aksi Nasional Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Tahun 2019 - 2024 (RAN-KSB),” ujar Dedi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×