kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

2 Juli PT KAI berlakukan tarif baru KRL commuter line


Senin, 27 Juni 2011 / 07:33 WIB
2 Juli PT KAI berlakukan tarif baru KRL commuter line
ILUSTRASI. Panen buah kelapa sawit di Bogor, Minggu (30/8). Council of Palm Oil Producing Countries (CPOC) memperkirakan produksi CPO di Indonesia dan Malaysia tahun ini turun cukup dalam. Salah satu penyebabnya adalah kekurangan tenaga kerja akibat pandemi Covid-19


Reporter: Mia Winarti Syaidah |

JAKARTA. Operator perkeretaapian akhirnya menetapkan tarif kereta rel listrik (KRL) Commuter Line sebesar Rp 7.000. Tarif ini akan diberlakukan 2 Juli mendatang.

Saat ini PT KAI melalui anak perusahaan, KAI Commuter Jabotabek (KCJ) menjalankan tiga jenis kereta, yaitu Ekonomi, Ekonomi AC yang tarif awalnya Rp 5.500 dan Ekspres Rp 11.000. Namun, pola operasi baru KA AC dan ekspres akan diganti menjadi Commuter Line.

Dengan adanya commuter line tersebut, PT Kereta Api Indonesia akan memberlakukan aturan operasi tunggal (single operational), yang mengharuskan seluruh rangkaian kereta Jabodetabek berhenti di setiap stasiun.

Sejalan dengan itu, Sabtu malam 25 Juni lalu, pemerintah, PT KAI dan pengguna jasa kereta api (KRL Mania) telah menetapkan tarif barunya.

KAI menetapkan harga karcis KRL Commuter Line rute Bogor-Jakarta sebesar Rp 7.000, harga tersebut turun rencana awal sebesar Rp 9.000.

Sedangkan untuk rute Jakarta-Depok tarifnya Rp 6.000, Jakarta-Bekasi Rp 6.500, Jakarta-Tangerang Rp 5.500 dan Jakarta-Serpong Rp 6.000.

"Uji coba tarif baru itu akan kita lakukan 30 Juni dan 1 Juli, " ujar Direktur Komersial PT Kereta Api Indonesia (KAI), Sulistyo Wimbo Hardjito ketika dihubungi Kontan, Minggu 26/6.

Menurut Wimbo penetapan tarif tersebut sejalan dengan ekspansi KCJ yang akan menambah 1300 gerbong KRL baru sampai akhir tahun ini.

"Armada baru itu, tidak bisa diimplementasikan dengan pola lama, sehingga dengan pola baru ini akan ada peningkatan kapasitas penumpang kereta," ujarnya.

Wimbo mencatat selama ini pengguna KRL mencapai 400 ribu orang per hari. "Dengan pola baru ini kita berharap ada peningkatan penumpang sebesar 20% per hari.

Sehingga menurut Wimbo para pengguna KA tidak perlu khawatir akan bertambahnya waktu tunggu kereta dan terlambat ke kantor. "Justru dengan pola dan armada baru ini akan meningkatkan frekuensi kedatangan kereta yang nantinya rata-rata 10-15 menit, "paparnya.

Sebelumnya Komunitas penumpang kereta, KRL Mania, mencatat pada saat uji coba 18 Juni lalu jadwal baru perjalanan KRL Ekonomi turun 61%. Sedangkan Ekonomi AC turun 30%. Sehingga mereka menolak ketetapan tarif baru commuter line.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×