Reporter: Ewo Raswa |
JAKARTA. Kebutuhan batubara pembangkit listrik milik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) bakal membengkak. Misbachul Munir, Kepala Divisi Batubara PLN seperti dikutip Bloomberg, Selasa (23/11), menyatakan, tahun depan kebutuhan batu bara perusahaan pelat merah tersebut mungkin akan mencapai angka 59,25 juta ton.
Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan dengan perkiraan awal. Sebelumnya, Direktur Energi Primer PLN, Nur Pamudji pernah menyatakan, tahun depan perusahaannya membutuhkan batu bara sebanyak 48 juta ton. Jumlah tersebut meningkat 26% dibandingkan dengan konsumsi batu bara PLN tahun ini yang hanya 38 juta ton. "Konsumsi batu bara akan bertambah seiring beroperasinya pembangkit baru," katanya.
Meski demikian, Pamudji memastikan bahwa PLN akan tetap selektif dalam memilih para pemasok batu bara tersebut. Nantinya, para pemasok harus mampu menyediakan batu bara 4.500 kilokalori.
Sebagai informasi, pada 2015 kebutuhan batu bara PLN mencapai 95,3 juta ton, sekaligus menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Batu bara sebanyak itu diperkirakan mampu meningkatkan kapasitas pasokan listrik nasional minimal 19.167 megawatt. Sejauh ini, perusahaan tengah menjajaki kerja sama pasokan batu bara dengan sejumlah perusahaan seperti PT Kaltim Prima Coal, PT Kideco Jaya Agung dan PT Adaro Energy. PLN juga menggandeng BUMN lainnya yaitu PT Tambang Batubara Bukit Asam yang sanggup memasok tambahan batu bara sebanyak 14,5 juta ton per tahun selama 20 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News