Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Edy Can
JAKARTA. PT PLN berencana membangun tiga unit pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) di Jawa pada 2014 mendatang. Pembangunan PLTGU tersebut bertujuan untuk menjaga kehandalan pasokan setrum nasional.
Direktur Perencanaan dan Teknologi PLN Nasri Sebayang mengatakan, setelah tahun 2014 nanti PLN sudah tidak lagi bertujuan menekan angka pemakaian BBM. Alasannya, pada tahun tersebut konsumsi BBM perusahaan listrik pelat merah itu sudah tidak setinggi saat ini.
Dalam rencana umum penyediaan tenaga listrik (RUPTL) PLN, tahun depan komposisi BBM pada bauran energi 10,48%, kemudian pada 2013 sebesar 4,84% dan pada 2014 hanya 1,73%. Sementara tahun ini, konsumsi BBM PLN masih 19% dan menghabiskan biaya sebanyak 60%.
“Sesudah 2014 kami sudah tidak bicara pengurangan BBM karena konsumsinya sudah sangat kecil. Jadi pembangunan PLTGU itu karena tuntutan sistem untuk operasi yang ideal dan optimal,” kata Nasri kepada KONTAN akhir pekan lalu.
Ketiga PLTGU tersebut rencananya akan berkapasitas masing-masing 1.500 megawatt (MW) dengan total kebutuhan gas mencapai 750 juta standar kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/mmscfd). Pembangkit berbahan bakar gas itu direncanakan akan mulai konstruksi pada 2014 dan selesai pada 2018.
Nilai investasi proyek ini mencapai US$ 2,3 milyar per pembangkit. PLN berencana akan menggarap sendiri proyek PLTGU itu.
Untuk lokasi, PLN belum memastikan lokasi tepatnya. Namun, rencananya PLTGU itu akan dibangun di daerah dekat dengan lapangan minyak dan gas yang ada di Jawa. “Misalnya di Cepu dapat pasokan gas, kami akan bangun di sana,” kata dia.
Tiga di Kalimantan
Selain ketiga proyek pembangkit gas itu, PLN juga akan membangun tiga PLTGU di Kalimantan, yaitu di Bontang dua unit dan di Tanjung Batu satu unit. Untuk PLTGU Bontang rencananya akan berkapasitas 2 x 50 MW, dan untuk PLTGU Tanjung Batu 1 x 50 MW. “Ketiganya sedang tahap tender. Akhir tahun ini baru akan mulai konstruksi,” kata Direktur Operasi Indonesia Timur PLN Vickner Sinaga.
Menurut dia, proyek PLTGU di Kalimantan ini akan mulai masuk sistem (commercial on date/COD) pada 2013 mendatang. Kebutuhan gas untuk ketiga pembangkit ini diperkirakan mencapai 325 mmscfd. Untuk PLTGU Bontang rencananya akan mendapat pasokan dari Kilang LNG Bontang.
Untuk pembangkit gas, perseroan memang memfokuskannya guna memenuhi kebutuhan listrik di Jawa. Alasannya, kebutuhan listrik di luar jawa belum terlalu tinggi sehingga belum membutuhkan pembangkit berkapasitas besar. “Tergantung sistem ya pembangunan PLTGU dimana saja,” kata Nasri.
Seperti diketahui, saat ini jumlah pembangkit PLN yang menggunakan gas sebagai bahan bakar baru sekitar 22%. Angka ini akan tetap berada pada kisaran 22-27% dalam 10 tahun ke depan. Namun, kapasitas pembangkit ini bisa bertambah 11 ribu MW pada 2019. Untuk itu dibutuhkan investasi setidaknya US$ 15 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News