Reporter: Emma Ratna Fury | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Penandatanganan kesepahaman (Memorandum of understanding/MOU) yang dilakukan antara PT Newmont Nusantara Tenggara dengan PT Indosmelt dalam membangun pabrik pengolahan mineral (smelter) saat ini sudah masuk pada tahap sales and purchase agreement (SPA).
"Kalau Newmont itu sudah masuk ke tahap SPA, dan sudah diteken," Kata Natsir Mansyur President Director and CEO PT Indosmelt di Aryaduta Hotel Jakarta, Senin (28/10).
Menurutnya pada 2016 mendatang Newmount sudah dapat memasok konsentrat kepada Indosmelt. Pada tahap awal, ia menargetkan 100.000 ton hingga 150.000 ton konsentrat untuk menghasilkan tembaga dan emas.
Investasi yang dikeluarkan untuk membangun smelter yang berlokasi di Sulawesi Selatan tersebut mencapai US$ 1,5 miliar. "Itu akan dibiayai oleh pembiayaan asing dan bank nasional,"tuturnya.
Menurut Natsir konsentrat yang dibutuhkan Indonesia yaitu sekitar 400.000 ton. "Nah 400.000 ton itu dibagi dua 70% dihasilkan dari Freeport, dan 30% dihasilkan Newmont," ujarnya.
Sekedar informasi bahwa PT Indosmelt, PT Newmont Nusa Tenggara, PT Freeport Indonesia dan Inovasi Mineral Indonesia (Indovasi) mengadakan kerjasama untuk membangun fasilitas pabrik pengolahan mineral. Proyek ini nantinya akan mulai dibangun pada tahun 2014 dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2017 mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News