Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengancam akan segera melakukan evaluasi terhadap hak konsesi Blok Masela yang saat ini dipegang oleh investor asal Jepang, Inpex Masela Ltd.
Menurut Bahlil, Blok Masela termasuk dalam 300 sumur yang sudah selesai tahap eksplorasi, mendapatkan izin Plan of Development (POD) atau Proposal Pengembangan namun tak kunjung melakukan produksi.
"Masela itu sudah 26 tahun. Gak dijalankan, aku sudah bilang. Aku sudah bikin surat (ke Inpex Masela Ltd), kalau kamu tahun ini gak melakukan pekerjaan untuk produksi. Ya mohon maaf, atas nama undang-undang tidak menutup kemungkinan kita akan mengevaluasi," jelas dia di Jakarta, Kamis, (30/01).
Baca Juga: PGN Siap Serap Pasokan Gas dari Lapangan Blok Masela hingga Tangguh
Asal tahu saja, konsesi atas Blok Masela telah diberikan sejak tahun 1988 namun Inpex Masela Ltd. tak kunjung melakukan produksi minyak dan gas di Lapangan Abadi itu.
Sedangkan saat ini, Blok Masela telah masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Blok ini dihuni oleh konsorsium yang terdiri dari Inpex, Pertamina, dan Petronas.
Lebih lanjut, Bahlil bilang evaluasi ini akan dilakukan untuk kebaikan investor, rakyat, dan negara Indonesia.
"Supaya apa? Jangan pengusaha mengendalikan negara. Tapi negara yang harus mengendalikan pengusaha, dengan catatan negara juga gak boleh dzolim untuk pengusaha. Jadi harus equal treatment," tutupnya.
Baca Juga: Geber Target Produksi, Indonesia Bisa Andalkan Produksi Migas di Laut Dalam
Langkah tegas terhadap kepastian produksi Blok Masela kata Bahlil sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan produksi dalam negeri.
Selain itu, ESDM ungkap akan memaksimalkan produksi minyak dan gas tahun ini dengan penerapan teknologi seperti enhanced oil recovery (EOR) dan horizontal drilling, khususnya untuk sumur-sumur yang sudah tua.
"Jadi (driliing) bor-nya selama ini kita vertikal. Nah, di Amerika itu sudah bor-horizontal, supaya bagian minyak yang tidak pernah diangkut naik, itu sekarang udah bisa dilakukan. Dan kita juga akan maksimalkan teknologi EOR," tutupnya.
Selanjutnya: Menuju Net Zero Emission, Pemerintah Beri Jaminan Proyek Energi Hijau
Menarik Dibaca: KAI Ubah Sarana Sejumlah KA Mulai Besok, Ini Daftarnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News