kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.568.000   13.000   0,84%
  • USD/IDR 16.190   15,00   0,09%
  • IDX 7.089   24,28   0,34%
  • KOMPAS100 1.050   2,99   0,29%
  • LQ45 820   -0,96   -0,12%
  • ISSI 212   2,00   0,95%
  • IDX30 421   -0,80   -0,19%
  • IDXHIDIV20 504   -0,45   -0,09%
  • IDX80 120   0,40   0,33%
  • IDXV30 124   0,56   0,46%
  • IDXQ30 139   -0,48   -0,34%

4 proyek gas diharapkan dikembangkan lebih cepat


Selasa, 04 Juli 2017 / 16:53 WIB
4 proyek gas diharapkan dikembangkan lebih cepat


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan tambahan empat proyek gas yang masuk dalam proyek strategis Nasional. Keempat proyek gas tersebut adalah proyek Masela yang dioperatori oleh Inpex Corporation, Proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) yang dioperatori Chevron Indonesia, Proyek Tangguh Train III yang dioperatori BP Tangguh, dan proyek Jambaran Tiung Biru yang dioperatori oleh Pertamina EP Cepu (Pepc).

Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar menyebut, masuknya keempat proyek gas tersebut dalam proyek strategis nasional karena adanya cadangan gas yang cukup besar di empat proyek tersebut. "Jimbaran Tiung Biru itu di sana ada produksi gas sekitar 170 million standard cubic feet per day (mmscfd). Kemudian IDD juga cukup besar produksinya," ujar Arcandara, Selasa (4/7).

Selain itu, Arcandra juga menyebut adanya kebutuhan gas yang besar di Indonesia pada masa yang akan datang. Berdasarkan data neraca gas sebelumnya memang disebutkan adanya kebutuhan gas yang cukup tinggi hingga Indonesia diproyeksi akan mulai mengimpor gas pada tahun 2019 atau 2020.

"Ke depan tugas banyak. Kita itu kelihatannya banyak di gas daripada minyak karena itu kita harus efisiensi, pakai teknologi yang tepat," imbuh Arcandra.

Dengan penetapan keempat proyek strategis nasional tersebut, Arcandra berharap pengembangan keempat proyek tersebut bisa lebih cepat. "Kita usahakan untuk pengembangan secepat mungkin, tapi yang utama teknologi seperti apa," jelasnya.

Jika pengembangan keempat proyek gas tersebut bisa dipercepat maka kebutuhan gas untuk domestik diharapkan bisa dipenuhi sehingga Indonesia tidak perlu mengimpor gas. Pasalnya menurut hitungan Arcandra, keempat proyek ini bisa memenuhi kebutuhan gas indonesia selama 10 tahun hingga 20 tahun.

Selain itu jika keempat proyek gas ini bisa segera dikembangkan dengan cepat maka akan ada tambahan devisa bagi negara dan adanya pengembangan daerah di sekitar empat proyek tersebut. Untuk itu, dengan masuknya keempat proyek gas dalam proyek strategis nasional, maka jika ada kendala yang dihadapi dalam pengembangan keempat proyek ini bisa segera diselesaikan bahkan jika memerlukan kordinasi lintas kementerian.

"Harapannya ada beberapa kendala yang dihadapi, dan perlu koordinasi lintas kementerian. Jadi bukan bisa lebih cepat, kita harapkan lebih cepat," ujar Arcandra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×