kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

4 tahun terakhir, produksi kayu Perhutani turun


Rabu, 04 Maret 2015 / 10:10 WIB
4 tahun terakhir, produksi kayu Perhutani turun
ILUSTRASI. Kaya Vitamin, Ini 7 Jus Buah dan Sayur untuk Mengatasi Jerawat


Reporter: Mona Tobing | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Produksi kayu Perum Perhutani selama empat tahun terakhir cenderung menurun. Terakhir, pada tahun 2014, produksi kayu mengalami penurunan hingga 4%.

Selama ini Perum Perhutani memproduksi dua jenis kayu yakni jati dan rimba. Keduanya tercatat dari tahun 2011 sampai 2014 mengalami penurunan produksi. Meskipun produksi sempat mengalami kenaikan pada tahun 2013. Menutup tahun 2014, produksi kayu mulai keok.

Produksi kayu Holding Kehutanan pada tahun 2014 mencapai 918.587 meter kubik (m3) turun dari 955.584 m3 pada tahun 2013. Sebelumnya ditahun 2012 produksi kayu mencapai 934.751 m3 lebih rendah dibandingkan tahun 2011 sebesar 969.240 m3.

Mustoha Iskandar, Direktur Utama Perhutani menjelaskan, kondisi penurunan produksi kayu lumrah terjadi. Sebab, luas unit kerja perusahaan tidak bertambah.

"Kalau produksi banyak, tapi harga rendah juga tidak bagus. Lebih bagus saat ini produksi cukup dan harga tinggi karena kami terapkan strategi menyetir pasar atau market driven," tandas Mustoha kemarin (3/4).

Harga jual kayu Perhutani berkisar Rp 1,5 juta per m3 untuk jenis kayu kecil A1. Sementara, harga kayu besar antara Rp 6 juta sampai Rp 9 juta. Rata-rata kayu naik hingga 130%.

Sampai saat ini tiga unit kerja Perhutani di Jawa Tengah luas area mencapai 630.720 hektare (ha). Lalu Jawa Timur seluas 1,1 juta ha dan Jawa Barat juga Banten sebesar 764.575 ha. Sehingga total area wilayah kerja Perhutani 2,5 juta ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×