kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

52% pengguna Facebook mencari produk fesyen


Senin, 22 September 2014 / 17:23 WIB
52% pengguna Facebook mencari produk fesyen
ILUSTRASI. Punya banyak manfaat baik bagi kesehatan, coba mulai rutin konsumsi kopi hitam tanpa gula dengan dosis yang tepat, yuk.


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Selain menjadi media jejaring sosial, Facebook di indonesia juga menjadi tempat untuk mendapatkan berita-berita terbaru dan rekomendasi untuk membeli atau mencari barang.
Lantas, barang apa yang paling banyak dicari rekomendasinya di Facebook?

Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh TNS Insight, produk-produk dari kategori fashion ternyata menjadi yang paling banyak dicari di jejaring sosial milik Mark Zuckerberg itu.

Survei yang dilakukan oleh TNS Insight Report membuat daftar produk yang paling banyak dicari oleh masyarakat Indonesia setelah menemukan informasi terkait di Facebook.

Produk fesyen berada di peringkat atas dengan capaian 52%. Produk konsumen dalam kemasan berada di peringkat dua dengan capaian 31%. Sementara barang elektronik berada di peringkat ke-3 sebanyak 25%.

Menyusul di belakangnya berturut-turut adalah produk dari industri automobile (10%), software related, seperti aplikasi (7%), layanan akses internet/mobile (7%) dan terakhir adalah musik (5%).

Menurut Astiti Suhirman, Business Director TNS, Facebook saat ini telah menjadi media untuk bertukar informasi dan rekomendasi yang efektif. "Facebook itu tak ubahnya seperti bentuk digital dari informasi mulut ke mulut," ujarnya saat dijumpai di Jakarta, Senin (22/9/2014).

"Metode mulut ke mulut ini terbukti sangat efektif di tengah masyarakat Indonesia, ini tak lepas dari faktor kebiasaan masyarakat Indonesia yang percaya akan word of mouth," ujar Astiti.(Reska K. Nistanto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×